PEMALANG, Joglo Jateng – Menjabat sebagai Pjs Bupati Pemalang, Agung Hariyadi ungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang akan lebih serius dan fokus tangani permasalahan sampah di wilayahnya. Hal itu terbukti dari pembangunan sejumlah TPST yang akan menjadi proyek prioritas Pemkab. Bahkan diharapkan, Pemalang mampu menjadi daerah percontohan Jawa Tengah dalam penanganan sampahnya.
Hal itu diungkapkan Agung saat menilik proses pengolahan sampah di TPST Surajaya milik Pemkab yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu PT. Aneka Usaha (PTAU). TPST tersebut mengolah sampah dengan kapasitas yang cukup besar, terutama sampah di wilayah kota Kabupaten Pemalang. Perkiraan total kapasitas 40-50 ton dalam sehari.
“Saya kira, Pemkab tidak main-main soal pengolahan sampah, dilihat dari adanya TPST Surajaya yang sangat baik. Kami akan fokus soal penanganan sampah,” ucapnya, belum lama ini.
Ada beberapa cara sistem pengolahan sampah yang digunakan di TPST Surajaya, yaitu mesin pencacah sampah digunakan untuk memisahkan sampah organisasi dan non organik, mesin press, penggiling botol plastik dan budidaya maggot. Terkhusus budidaya maggot, hasil pupuk dari kotoran larva tersebut akan dipraktikkan untuk pertanian di samping TPST, yang rencananya akan ditanami buah-buahan.
Sementara itu, Kepala DLH Pemalang Wiji Mulyati mengungkapkan, dengan total produksi sampah di Pemalang sekitar 500-600 ton per hari, pihaknya telah bersinergi bersama pemerintah desa (pemdes) agar membuat inovasi pengolahan sampah di setiap wilayah mereka. Hal itu dilakukan agar pengolahan dapat dilakukan secara menyeluruh, sehingga program pemerintah pusat tentang penghapusan Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah di seluruh Indonesia bisa direalisasikan oleh Kabupaten Pemalang.
“Kita usahakan semua sampah yang ada dimasyarakat bisa diolah dan bahkan dijadikan penghasilan untuk daerah. Dan harapannya masyarakat juga ikut sadar bareng-bareng memilah memilih sampah,” ujarnya. (fan/abd)