Pati  

Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Jadi Fokus Utama Jateng

DISKUSI: Penjabat (Pj) Bupati Pati jadi moderator dalan Kegiatan High Level Meeting TPID Provinsi Jawa Tengah di Hotel Tentrem, Semarang, beberapa hari lalu. (HUMAS/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Penjabat (Pj) Bupati Pati melaksanakan Kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah di Hotel Tentrem, Semarang, beberapa hari lalu. Dalam kegiatan ini, Sujarwanto yang juga merupakan Asisten II Provinsi Jawa Tengah itu ditunjuk sebagai moderator diskusi.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan, TPID Provinsi dan kabupaten/kota akan menghadapi tantangan dalam pengendalian inflasi beberapa bulan mendatang. Ia menekankan perlunya perhatian serius agar inflasi di Jawa Tengah tetap di bawah rata-rata nasional.

Baca juga:  PDAM Pati akan Naikkan Tarif Air Bersih

“Pengendalian inflasi di Jawa Tengah tergolong baik dan masih di bawah rata-rata nasional. Kita harus mempertahankan kondisi ini di segala situasi,” ujarnya.

Pemkab Demak

Usai acara, Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan, High Level Meeting ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga perekonomian yang berkualitas. Ia menyebutkan, diskusi berlangsung positif. Dengan inflasi yang terkendali dan deflasi yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Sujarwanto juga mengingatkan potensi defisit pangan. Khususnya beras. Menjelang musim panen yang dimulai Oktober hingga Desember. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan cadangan beras nasional dan daerah, serta diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras.

Baca juga:  Harga Cabe Merosot, dari Petani hanya Rp 4 Ribu

Ia menambahkan, program Sistem Pangan Hasil Pertanian (SPHP) perlu didorong agar pasokan tetap terjaga. “Kami berharap tidak ada gejolak harga atau kelangkaan pangan. Penimbunan stok harus dalam batas wajar, dan pengecekan stok akan dilakukan oleh Satgas Pangan Polri,” tegasnya.

Untuk Kabupaten Pati, inflasi terpantau terkendali, dengan ketersediaan pangan yang cukup. Stok pangan daerah mencapai lebih dari 70 ton, dan upaya tambahan akan dilakukan untuk daerah rawan pangan dan kantong kemiskinan. (lut/fat)

MA Darul Falah