JEPARA, Joglo Jateng – Ribuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Jepara memadati ruas jalanan di Kota Ukir. Mereka mengenakan pakaian adat daerah, hingga diiringi musik sebagai bentuk implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Program besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila, salah satunya adalah kebhinekaan.
Jumlah peserta karnaval ini terdiri dari 100 guru dan 1.185 siswa. Partisipasi aktif dari seluruh elemen sekolah menambah semarak acara ini dan menunjukkan kolaborasi yang baik antara siswa dan guru.
Mulai dari kelas 10 sampai 12 menampilkan tema khusus yang telah ditentukan melalui undian. Adat Jawa, Cirebon, Sulawesi Tengah, dan lainnya. Karnaval ini dimulai dari Jalan Pemuda, melewati Jalan Ki Mangunsarkoro, dan berakhir di Jalan Kartini.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jepara Nur Yahya yang diwakili Makrus selaku Wakil Kepala Humas mengatakan, karnaval ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan para siswa-siswi terhadap keragaman budaya di tanah air.
“Selain menampilkan keragaman budaya, karnaval ini juga mendukung program P5 yang berfokus pada pembentukan karakter siswa,” papar Makrus di sela-sela pelaksanaan karnaval, Senin (30/9/24).
Karnaval yang bertemakan ‘Merawat Kebhinekaan’ ini, kata dia, diharapkan para siswa -siswi dapat menanamkan nilai-nilai menghargai perbedaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun yang menarik dari gelaran karnaval ini, yakni sebagian besar kostum dan dekorasi dibuat dari bahan limbah, seperti kantong plastik hitam yang dihias dengan manik-manik. Hal itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Kemudian, untuk menjaga kebersihan selama acara berlangsung, masing-masing kelas memiliki tim kebersihan yang bertugas memastikan tidak ada sampah yang berserakan di jalan. Hal ini menunjukkan komitmen sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungan kota Jepara.
“Semoga dapat menumbuhkan generasi muda yang cinta budaya dan mampu menghargai perbedaan, serta turut menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya. (map/gih)