Pantura dan Jateng Bagian Timur Hadapi Musim Pancaroba

PANEN: Para Petani saat memanen padi di tengah cuaca terik matahari di Sawah Mantingan, Kecamatan Tahunan, beberapa waktu lalu. (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Sebagian wilayah Jawa Tengah sedang memasuki musim pancaroba atau transisi dari musim kemarau ke hujan. Adapun wilayah yang memasuki pancaroba ini antara lain Pantura dan Jawa Tengah bagian timur.

“Berdasarkan data bahwasanya memang di akhir bulan September hingga nanti pertengahan Oktober sebagian besar Jateng memasuki musim pancaroba. Terutama Pantura dan Jateng bagian timur,” kata Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Haris Syahid Hakim saat ditemui di kantornya, Selasa (1/10/24).

Tak hanya itu, Haris turut mengungkap adanya gangguan atmosfer yang juga melanda Jawa Tengah selama musim pancaroba. Di mana ganguan atmosfer itu memberikan efek basah atau hujan selama musim pancaroba di sebagian wilayah Pulau Jawa, termasuk Kota Semarang dan sekitarnya.

Baca juga:  Tanggul Anak Sungai BKT Peterongan-Lamper Lor Longsor

“Ada gangguan seperti fenomena gelombang atmosfer, itu cukup signifikan. Kemarin bergeser dari timur ke barat dan itu sedikit menganggu. Terutama di Nusa Tenggara, Bali, hingga Jawa. Di awal sampai pertengahan Oktober ini masih musim transisi atau pancaroba akan ada panas, ada hujan juga. Kita mengimbau masyarakat lebih aware, siap sedia, baik fisik dan lingkungan,” bebernya.

Haris menuturkan, khusus wilayah Pantura dan Jawa Tengah bagian timur, tak terkecuali Kota Semarang, akan merasakan musim pancaroba hingga sekitar 20 Oktober 2024.

“Untuk daerah Pantura, termasuk Semarang dan Jateng bagian timur itu secara spesifik musim hujan pada dasarian 3 atau 10 hari terakhir di bulan Oktober,” jelasnya.

Baca juga:  Tekankan Pentingnya Atur Penggunaan Gawai pada Anak

Sementara untuk wilayah Jawa Tengah bagian tengah dan selatan sudah mulai memasuki musim hujan. “Di wilayah Jateng bagian tengah sudah memasuki musim hujan. Kemudian berdasarkan peta, sebagian besar musim penghujan berada di bulan Oktober akhir atau dasarian 3,” sambung dia.

Meski memasuki musim pancaroba, lanjutnya, beberapa wilayah masih memungkinkan terasa panas meskipun ada selingan hujan. Kendati demikian suhu tertinggi di bulan Oktober 2024 tak akan setinggi tahun-tahun sebelumnya yang mencapai hampir 40 derajat celcius.

“Ada kemungkinan tahun ini mendekati atau di bawah itu. Mengingat saat ini sudah masuk La Nina, agak sedikit basah. Tidak terlalu maksimum kaya 2015 yang mencapi 39,5 derajat celcius,” tandasnya. (luk/adf)