SEMARANG, Joglo Jateng – Siswi SMK N 3 Kota Semarang, Naomi Daviola Setyani yang sebelumnya dikabarkan hilang di jalur pendakian Gunung Slamet, telah ditemukan oleh tim gabungan yang melakukan pencarian pada Selasa (8/10). Tepatnya di pos 7 arah Gunung Malang, Purbalingga.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK N 3 Kota Semarang, Harti. Pihaknya menyatakan bahwa Naomi merupakan siswi kelas tiga yang saat ini tengah menjalani PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT KAI Kota Semarang. Pada hari Senin (7/10) lalu, diketahui, Naomi tak masuk praktek tanpa keterangan. Oleh karena itu, pihak Sekolah mencari tau keperadaan yang bersangkutan.
“Kemarin itu kita mengecek, kok siswa ini bolos ternyata melakukan kegiatan pendakian tersebut, pada hari Sabtu (5/10),” ucapnya saat ditemui di kantornya, Selasa (8/10/24).
Dari informasi yang diperoleh pihak sekolah, Naomi mengikuti pendakian tanpa izin sekolah ataupun keluarga. Melainkan bergabung dalam open trip. “Dia berangkat dari sini itu sendirian, cuman waktu di lokasinya itu kabarnya ada 40 orang yang ikut open trip,” ungkapnya.
Harti mengaku bahwa Naomi merupakan siswi yang sangat aktif di sekolah. Salah satunya ektrakulikuler Pramuka, sehingga sering sekali berkegiatan alam. “Bahkan rencana dia mau ikut lomba Pramuka Nasional,” ujarnya.
Lebuh lanjut, Harti mengunkapkan bahwa siswinya telah ditemukan kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB di pos 7 arah Gunung Malang, Purbalingga. “Kabarnya kondisinya selamat, namun lemas. Semalam pihak keluarga ikut ke sana bersama tim pencarian siswa Pramuka dari sekolah kami,” bebernya.
Keluarga Sempat Larang Naomi Muncak
Keluarga korban, yakni nenek Sri Martini mengungkapkan, pihaknya sudah sempat melarang Naomi Daviola Setyani (17) untuk mendaki Gunung. Hal itu karena saat ini sudah masuk musim penghujan.
Namun sayangnya larangan tersebut tidak diindahkan oleh gadis yang akrab disapa Vio itu. Diketahui, Naomi itu mendaki dengan mengikuti open trip yang didapatinya dari aplikasi Tiktok.
“Ikut open trip di Tiktok, sudah dibilangin jangan muncak sekarang, lagi musim hujan, lain kali saja, tapi anaknya nekat,” kata Sri saat ditemui di kediamannya di Karangroto Genuk, Kota Semarang, Selasa (8/10/24).
Dia menceritakan, Naomi sudah bersiap berangkat pada Sabtu pukul 14.00 WIB, tapi Sri meminta cucunya untuk menunggu mamanya pulang kerja dan pamit langsung.
“Mamanya sampai, terus pamit, hati-hati di jalan, jangan pulang kemaleman, saya kira pergi biasa, bukan muncak, sampai jam 12 malem kok enggak pulang, biasanya jam 9 malem kalau main udah pulang, sampai Senin engga pulang anak ini ke mana?,” lanjut dia.
Kemudian di Minggu malam harinya, mama Naomi membuka laptop, dan mendapati informasi anaknya hilang. Saat bertanya ke sekolah ternyata tidak ada yang mengetahui keberadaannya. “Ternyata muncak ke Gunung Slamet, itu jauh loh,” imbuh Sri.
Sri menyampaikan sebelumnya Naomi sudah muncak ke Gunung Ungaran beberapa bulan lalu. Namun dia tidak menyangka bila cucunya nekat pergi ke Gunung Slamet.
Kemudian Ketua RT dan teman-teman korban mengabari soal hilangnya Naomi. Sontak dia terkejut dan menangis mendengar hal itu. “Kok hilang gimana? Kata saya, iya dia hilang nyasar ketinggalan rombongannya, saya langsung nangis denger itu, orang dari kecil saya yang ngasuh,” kata dia.
Lebih lanjut, pada Senin (7/10) sekitar pukul 21.00 WIB, kedua orang tua Naomi, bersama dengan Guru Pramuka SMK Negeri 3 Kota Semarang pergi untuk menyusul Naomi di lokasi tempat dirinya hilang. Lalu, pagi ini Selasa (8/10), ponakan dari Sri, ke rumahnya untuk mencari kardus hanphone Naomi guna melacak melalui nomor IMEI. Dan Alhamdulillah, kini sudah ditemukan. (luk/gih)