KUDUS, Joglo Jateng – SD 1 Muhammadiyah Kudus menunjukkan keseriusannya mengikuti ajang MAPSI tingkat Provinsi Jawa Tengah yang rencananya berlangsung di Kabupaten Kudus. Sekolah ini sudah mulai mempersiapkan siswa-siswinya menghadapi lomba.
Kepala SD 1 Muhammadiyah, Indira Noor Khasanah menyampaikan, sekolah mengirimkan delegasi dari 13 cabang lomba MAPSI di tingkat kabupaten. Dua di antaranya berhasil melaju ke tingkat provinsi. Yaitu cabang macapat putra dan seni hifzhil quran putra.
“Persiapan untuk tingkat provinsi sudah dimulai sejak Senin, (30/9). Kami melatih mereka setiap hari. Terutama untuk mempersiapkan mental dan meningkatkan kemampuan mereka secara lebih matang,” ujarnya belum lama ini.
Dalam upaya mencetak kader berbakat, SD 1 Muhammadiyah bekerja sama dengan Mitra TPQ untuk memberikan pelatihan adzan dan pelajaran agama lainnya. Program TPQ ini mendukung siswa dalam mempersiapkan lomba-lomba. Terutama terkait kemampuan membaca dan hafalan.
“Program TPQ wajib dilaksanakan setiap hari oleh siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Selain mengajarkan mereka membaca Alquran dengan baik dan benar, program ini juga fokus pada hafalan Juz 30,” tambahnya.
Sriyanti, salah satu guru yang juga pelatih macapat sudah mengidentifikasi potensi siswa sejak kelas 1. Menurut Indira, pendekatan ini membantu mereka mempersiapkan kader-kader berbakat untuk tahun-tahun mendatang.
“Kami fokus pada potensi suara dan kemampuan seni tradisional seperti Macapat, sehingga sudah ada kader yang siap untuk lomba di masa depan,” katanya.
Murid-murid SD 1 Muhammadiyah, yang sudah terbiasa dengan program TPQ dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Mereka merasa nyaman dan tidak keberatan menjalani pelatihan intensif.
“Latihan dilakukan di sekolah dan berkat program TPQ. Anak-anak sudah terbiasa dengan latihan rutin. Sekarang tinggal memperdalam dan mematangkan pembacaan dan hafalan mereka,” jelasnya.
Indira Noor Khasanah berharap, prestasi siswa-siswinya tidak hanya terhenti di tingkat provinsi. Melainkan mereka bisa melanjutkan hingga tingkat nasional.
“Jika memungkinkan, demi membawa nama baik SD 1 Muhammadiyah sebagai sekolah tertua di Kudus dan menunjukkan bahwa ada bakat-bakat hebat di sini,” pungkasnya.
Dengan dukungan penuh dari sekolah dan program TPQ yang solid, SD 1 Muhammadiyah siap menghadapi tantangan di tingkat provinsi. Ia berharap mampu meraih prestasi gemilang untuk membawa nama baik sekolah di kancah yang lebih tinggi. (cr3/fat)