KUDUS, Joglo Jateng – Mentari Sehat Indonesia (MSI) telah bekerja sama dengan BEM Itekes Cendekia Utama menggelar bedah film Nafas Harapan di Aula Itekes Cendekia Utama, belum lama ini. Film ini mengisahkan perjuangan seorang pasien tuberkulosis (TBC) yang melawan stigma sosial dan tantangan dalam mendapatkan pengobatan.
Dengan karakter-karakter yang kuat, film ini menggambarkan dampak TBC pada kehidupan sehari-hari, serta menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam penanggulangan penyakit ini. Tak hanya itu, kegiatan ini juga diikuti skrining kesehatan oleh Puskesmas Jepang yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, HIV dan dahak.
Dosen Itekes Cendekia Utama Ervi Rachma menekankan, menjaga pola hidup sehat sangat penting bagi mahasiswa, baik di rumah maupun di tempat kost. Menurutnya, mereka harus menyadari kesehatan adalah fondasi untuk mencapai kesuksesan akademis.
“Dengan menerapkan pola makan yang seimbang, rutin berolahraga dan cukup tidur, mereka tidak hanya akan menjaga kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Kesehatan yang baik akan mendukung mereka lebih fokus dalam belajar dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” jelasnya, belum lama ini.
Sementara itu, Staf Program Mentari Sehat Indonesia Kudus Abdul Ghofur menyoroti, peran mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat. Pihaknya percaya mahasiswa memiliki potensi yang besar untuk menjadi penggerak kesehatan di komunitas mereka. Dengan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat, dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada dan membantu memberikan solusi yang relevan.
“Penting bagi mereka terlibat dalam kegiatan sosial, sehingga bisa memahami kebutuhan masyarakat dan menjadi promotor kesehatan yang efektif. Peran aktif ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, tetapi membangun hubungan yang lebih baik antara mahasiswa dan masyarakat,” ungkapnya.
Sedangkan, Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia Dr. Supriyanto menjelaskan, Perpres Nomor 67 Tahun 2021 merupakan langkah strategis dalam eliminasi penyakit menular, terutama TBC dan HIV. Adapun poin-poin penting dari Perpres ini meliputi kolaborasi Lintas Sektor dengan memperkuat kerja sama antara pemerintah, swasta dan masyarakat untuk penanggulangan TBC dan HIV.
Kemudian, akses layanan kesehatan dengan memperluas untuk deteksi dini dan pengobatan penyakit menular. Lalu, edukasi masyarakat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Lalu, pemberdayaan kelompok rentan dengan menyasar kelompok masyarakat yang paling berisiko terhadap penyakit menular.(sam/fat)