Banyak Pelajar Bolos dan Merokok di Taman, Satpol PP Pemalang Segera Tindak Lanjuti Laporan Warga

TERCIDUK: Beberapa pelajar diamankan petugas Satpol-PP saat membolos pada saat jam pelajaran, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Menilik adanya laporan masyarakat melalui salah satu platform media sosial (medsos) tentang keresahan masyarakat banyaknya pelajar membolos pada jam pelajaran dan merokok di taman kota langsung di tindaklanjuti oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Pemalang. Melalui Kepala Satpol-PP Pemalang yang menyatakan siap melaksanakan tugas penyisir lokasi dan lakukan penindakan.

Achmad Hidayat selaku Kepala Satpol-PP Pemalang mengatakan, pihaknya akan langsung menindaklanjuti laporan tersebut dan mengirim satgas untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di taman-taman kota. Diduga beberapa taman kota yang sering disoroti oleh masyarakat menjadi tempat bolos anak sekolah yaitu Taman Patihsamun, Taman Gumelem, dan Pantai Widuri.

“Pastinya langsung kita ambil tindakan. Salah satunya dengan mengirim tim untuk patroli menindak para pelajar yang kedapatan bolos berada di luar lingkungan sekolah pada waktu jam pelajaran,” ucapnya, Senin (14/10/24).

Pelaksanaan monev ini sebenarnya menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Satpol-PP Pemalang. Di mana sebagai aparat penegak peraturan daerah (perda) dan peraturan kepala daerah (Perkada) dalam hal ini peraturan bupati (Perbup).

Pihaknya sering mengamankan sejumlah pengamen, anak jalanan, dan gelandang yang ada di lampu merah. Selain itu, para pelajar juga menjadi target operasi terutama mereka yang didapati membolos jam pelajaran.

Terkait sanksi, khususnya kepada para pelajar, Satpol-PP akan berkomunikasi dengan pihak sekolah sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada mereka. Harapannya, dengan kegiatan ini para pelajar tidak melakukan tindakan melanggar aturan kembali dan bersemangat belajar mengejar prestasi serta cita-cita mereka.

“Tindakan kami jelas akan memberikan semuanya ke sekolah. Jadi sekolah yang memberikan sanksi kepada mereka (pelajar),” ucapnya. (fan/abd)