SEMARANG, Joglo Jateng – Sebanyak 141.573 warga Jateng masuk daftar pemilih tetap (DPT) kategori disabilitas pada Pilkada 2024. Adapun jumlah tersebut masuk pada enam kategori. Yakni disabilitas fisik, intelektual, disabilitas mental, sensorik wicara, sensorik rungu dan sensorik netra. Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah siap memberikan fasilitas untuk memudahkan mereka saat mencoblos nanti.
Adapun rincian DPT yang masuk kategori disabilitas adalah disabilitas fisik ada sebanyak 55.479 orang, intelektual sebanyak 10.517 orang, disabilitas mental ada 27.493 orang. Lalu sensorik wicara ada 23.667 orang, sensorik rungu 7.128 orang dan sensorik netra ada sebanyak 17.289 orang.
“Total DPT Disabilitas ada 141.573 orangnya,” kata Komisioner KPU Provinsi Jawa Tengah, Paulus Widiyantoro saat dihubungi Joglo Jateng, Senin (14/10/24).
Dia menyebut alasan pendataan disabilitas ini untuk mempermudah pelayanan yang akan KPU berikan di TPS saat pencoblosan. Pihaknya menjamin akan memfasilitasi masyarakat disabilitas di Jateng agar bisa menggunakan hak suaranya.
“Ini adalah untuk memastikan pelayanan kita. Misalnya, di situ disabilitasnya adalah yang memakai kursi roda. Maka kita memastikan bahwa TPS-nya tidak naik tangga. Lalu meja coblosannya juga tidak terlalu tinggi supaya tidak menyulitkan yang bersangkutan,” ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya juga telah memberikan form pendampingan untuk DPT disabilitas yang tercatat. Sehingga yang bersangkutan bisa memilih pendamping saat di TPS, bisa didampingi petugas KPPS ataupun dari keluarga.
“Ada dua pilihan, kalau dia memilih petugas atau memilih kerabatnya sendiri. Jadi dari pemilih itu nanti yang menentukan, di tawarkan KPPS atau dia memilih kerabatnya sendiri. Boleh,” ucapnya.
Lebih lanjut, Paulus mengaku kendala dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat disabilitas tidak ada. Namun, masyarakat yang telah tercatat itu justru tak datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya. Untuk itu KPU Jateng terus berusaha meningkatkan sosialisasi untuk penyandang disabilitas.
“Kalau kendala lebih kepada yang kita mendorong kepada disabilitas adalah untuk berani datang ke TPS. Karena biasanya sudah kita data, angka kehadirannya itu kecil,” tegasnya.
Pihaknya, kata dia, juga melakukan sosialisasi kepada PPS dan KPPS agar turut mengajak para penyandang disabilitas untuk menggunakan hak pilih mereka. Tidak ada kesulitan karena KPU telah menyediakan fasilitas khusus.
“Kita siap memfasilitasi, full untuk mereka. Jadi kita mendorong mereka untuk mau datang ke TPS,” ucap Paulus. (luk/adf)