Beri Ruang Eskpresi Anak Muda melalui Festival Dalang Semarang

TAMPIL: Salah satu peserta Brata Satrianegara (12) saat menampilkan lakon wayang dalam Grand Final Festival Dalang Cilik Kota Semarang 2024 di Gedung Ki Narto Sabdo Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kamis (17/10/24). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang berupaya memberikan ruang berekspresi seni pedalangan terhadap anak muda melalui Grand Final Festival Dalang Semarang 2024 di Gedung Ki Narto Sabdo Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Kegiatan ini rutin digelar setiap setahun sekali guna mencari dalang cilik terbaik yang nantinya akan maju berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Semarang, Sarosa mengukapkan, sebelumnya pihaknya telah menyeleksi sebanyak 20 pendaftar dari masing-masing kategori anak-anak dan remaja. Kemudian, ia meng-kurasinya menjadi 10 peserta, terdiri dari lima anak-anak dan lima remaja yang maju ke grand final Festival Dalang Semarang 2024.

Adapun penjurian Festival Dalang Semarang ini, melibatkan beberapa unsur yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya, akademisi, seniman dan dalang senior dari Boyolali.

“Nanti yang dapat juara satu dari kategori anak dan remaja akan mewakili Kota Semarang di tingkat provinsi, kalau lolos akan di tingkat nasional. Tahun kemarin (2023) kita berhasil mendapatkan juara dua tingkat nasional,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Kamis (17/10/24).

Lebih lanjut, ia menyoroti eksistensi seni pedalangan terhadap anak-anak muda luar biasa. Hal ini lantaran, saat ini sudah banyak orang yang membuka usaha sanggar khusus seni pedalangan di Kota Semarang. “Dulunya hanya satu dua (usaha sanggar seni pedalangan), sekarang udah ada 7 lebih sanggar di Kota Semarang,” jelasnya.

Dibandingkan dengan seni dan budaya pedalangan milik Solo dan Yogyakarta, kata Sarosa, Kota Semarang tidak ingin ketinggalan jaman. Sehingga pihaknya terus memberikan wadah dan edukasi kepada anak muda untuk gemar berkesenian, khususnya di seni pedalangan.

Dirinya berharap, dengan adanya Festival Dalang Semarang 2024 ini, anak-anak muda saat ini mulai senang dalam mempelajari seni pedalangan. Tak hanya itu, hal ini juga menjadi salah satu pendidikan karakter anak untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.

Sementara itu, Salah satu peserta dari SMPN 11 Semarang, Jagaddhita Natanagara (13) merasa sangat lega dan bersyukur atas dirinya sendiri usia tampil sebagai peserta dalang cilik. Dalam hal ini, dirinya telah mempersiapkan diri selama seminggu.

“Bawa lakon karno tanding, alasannya karena permintaan dari ibu dan hati itu juga mengajak juga. Kesulitan (selama tampil) itu saya memegang emosi aja karena ini dilema ibu dan anak,” bebernya. (int/gih)