BMKG: Masa Peralihan Punya Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng

Winda Ratri, Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang menyebut bawa Jawa Tengah sudah memasuki musim hujan sejak akhir September lalu. Khususnya untuk wilayah pegunungan tengah, yaitu Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Banjarnegara.

“Jadi untuk awal musim penghujan ini sebenarnya di wilayah pegunungan tengah sudah diprediksi bulan September akhir, ini sudah mulai untuk sebagian wilayahnya,” kata Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

Untuk Kota Semarang, kata Winda diperkirakan akan mulai masuk musim penghujan pada bulan Oktober akhir. Sementara untuk wilayah pantai utara (Pantura) barat yakni Tegal, Pekalongan Brebes, Rembang, dan Pemalang akan memasuki penghujan pada bulan November mendatang.

“Kota Semarang ini di Oktober akhir. Nanti masih ada sampai bulan November ya, sebagian wilayah Pantura Barat sisi utara itu sebagian di bulan November. Jadi memang tidak seragam ya, tidak sama waktunya, awal musim hujannya,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai musim pancaroba saat ini yang merupakan masa peralihan. Sebab pada masa tersebut berpotensi cuaca ekstrem, seperti hujan es hingga puting beliung.

“Potensi cuaca ekstrem di masa peralihan ini cukup tinggi, seperti hujan es, puting beliung. Lalu mungkin hujan lebat yang disertai angin kencang yang cukup signifikan dan disertai kilat dan mungkin juga sambaran petir dan juga dampak yang ditimbulkan mungkin seperti pohon tumbang, jalan licin, genangan air itu juga perlu diwaspadai,” bebernya.

Lebih lanjut, Winda menyebut bahwa puncak musim hujan untuk sebagian besar wilayah terjadi pada Januari-Februari. Namun, untuk sebagian wilayah ada juga yang sudah masuk puncak musim hujan di awal periode, yakni di November dan Desember.

“Seperti wilayah pegunungan, ini puncaknya akan lebih cepat juga daripada daerah lain yang belum masuk musim hujan,” ujarnya.

Ia mengimbau warga Jateng, pada satu minggu mendatang untuk lebih waspada. Sebab akan berpotensi hujan lebat. Terutama di sekitar pegunungan dan mungkin sebagian Jateng bagian timur.

“Sebagian wilayah Grobogan itu juga berpotensi hujan lebat. Untuk Kota Semarang ada potensi hujan mungkin wilayah selatan, tetapi mungkin durasinya tidak terlalu lama dan wilayahnya tidak merata hujannya,” tandasnya. (luk/adf)