PEMALANG, Joglo Jateng – Berdasarkan pantauan petugas Diskoperindag Pemalang, hingga pertengahan Oktober 2024 harga sejumlah bahan kebutuhan pokok (Bakepok) di lima pasar besar di Kabupaten Pemalang terpantau stabil. Diharapkan harga ini tidak akan ada perubahan hingga akhir dan awal tahun nanti, di mana pada saat itu sering terjadi kenaikan harga karena lonjakan permintaan di pasaran.
Kepala Diskoperindag Pemalang Fera Djokosusanto, melalui Kepala Bidang Perdagangan Eliyah Puspa Purwati mengatakan, harga Bakepok sejumlah komoditi masih terpantau aman jelang akhir tahun ini. Dari pantauan petugas di lima pasar besar di Pemalang yaitu Pasar Pagi Pemalang, Pasar Petarukan, Pasar Comal, Pasar Randudongkal, dan Pasar Belik sejumlah komoditi masih normal dari stok ketersediaan dan belum ada kenaikan harga.
“Sekarang harga masih stabil di pasaran, belum ada kenaikan yang signifikan hingga Oktober ini. Bahkan beberapa harga turun, contohnya sayur mayur itu turun, petani juga mengeluh kalau turun begitu,” tuturnya, Rabu (23/10/24).
Dalam data harga yang disurvei oleh Diskoperindag pada Rabu (23/10), beberapa komoditi terutama beras, cabai, telur, tepung, minyak hingga daging tidak ada kenaikan atau penurunan signifikan. Kemungkinan karena daya beli masyarakat belum meningkat, dan biasanya mulai akan dimulai pada November, Desember, hingga Januari tahun depan.
“Kalau beras masih stabil di harga Rp13.000 untuk kelas medium, kalau beras Bulog SPHP harganya lebih murah selisih Rp1.000 per kilonya. Daging sapi fluktuatif dari Rp120.000 sampai Rp125.000, telur ayam Rp26.000 per kilonya. Lalu komoditi pertanian seperti cabai paling tinggi di rawit merah sampai Rp40.000 per kilo, di jenis cabai merah besar per kilonya Rp18.000 sampai Rp20.000 tergantung musim biasanya,” terangnya.
Sementara itu, di Pasar Pagi Turah salah satu pedagang mengatakan, Oktober ini banyak harga sayur yang turun drastis. Tetapi penurunan tersebut tidak diimbangi oleh permintaan yang tetap, sehingga dirinya lebih memilih harga tinggi permintaan juga tinggi, sehingga stok barang cepat keluar.
“Kalau kita (pedagang) kan jelas ingin barang laku, sementara sekarang barang banyak harga rendah jadi belum berani buat ambil banyak-banyak. Paling nanti pas tahun baru pasti ada perubahan,” ucapnya. (fan/abd)