SEBAGAI politisi di Kabupaten Jepara, Lusiana Afrianti, turut memberikan pandangan terhadap peran perempuan dalam ranah politik. Baginya, pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.
Sekretaris Komisi C Bidang Infrastruktur DPRD Jepara ini mengungkapkan bahwa perempuan tidak hanya memberikan perspektif yang berbeda, tetapi juga menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Pemahaman politik itu harus didasari dari kesadaran diri sendiri. Sebab, dengan kita paham terhadap politik, maka sasarannya adalah pembangunan masyarakat. Dengan itu, kita bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” jelasnya pada Joglo Jateng, Kamis (31/10/24).
Ia menyoroti bahwa meskipun ada kemajuan dalam representasi perempuan di politik, seperti kuota 30 persen perempuan di parlemen, namun tantangan masih tetap ada. Stigma sosial, kurangnya dukungan dari partai politik, dan budaya patriarki seringkali menghambat perempuan untuk terjun ke dunia politik. Dengan itu, perlu dukungan antar pihak untuk mewujudkan keadilan gender dalam tataran politik.
“Masih ada yang menyalahartikan politik sebagai sesuatu yang kotor. Tidak heran, jika ada juga yang anti terhadap politik. Justru, ini membuat tugas kita untuk meluruskannya,” tuturnya.
Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Ia mengakui bahwa keterlibatan perempuan tidak hanya penting untuk menciptakan kebijakan yang lebih adil, tetapi juga untuk memperkuat demokrasi di daerah tersebut.
Selain itu, dukungan dari partai politik juga sangat penting untuk menciptakan ruang bagi perempuan dalam posisi kepemimpinan. Dengan itu, Lusiana mengajak perempuan untuk berani mengambil peran lebih aktif dan menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas yang sama dalam memimpin dan membuat keputusan.
“Dimulai dari langkah kecil, dengan ikut organisasi, kegiatan keagamaan, sampai berbaur dengan masyarakat. Sehingga, hal itu dapat mendukung proses diri,” terangnya.
Lusiana juga mencatat bahwa pendidikan dan kesadaran politik di kalangan perempuan harus terus ditingkatkan. Melalui program maupun pelatihan yang disediakan oleh pemerintah, diharapkan lebih banyak perempuan yang termotivasi untuk berpartisipasi dalam politik. Dengan itu, generasi mendatang perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar dapat menjadi pemimpin yang efektif.
Lusiana berharap agar perempuan di Jepara dapat bersatu dan bekerja sama untuk memperjuangkan hak-hak mereka serta berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui bidangnya masing-masing.
“Seperti dalam Mars Jepara bahwa putri asli Jepara pantang mundur langkahnya dalam raih citanya. Sehingga, kita perlu bersama-sama melek terhadap apa yang dicita-citakan Jepara,” tutupnya. (cr4/gih)