Renovasi Gereja Blenduk Diperkirakan Rampung Akhir Desember

KONDISI: Tampak depan Gereja Blenduk yang masih dilakukan tahap renovasi oleh Kementerian PUPR di Jalan Letjen Suprapto No.32, Kelurahan Tanjung Mas, Kamis (31/10/24). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang memprediksi pengerjaan renovasi cagar budaya Gereja Blenduk akan rampung pada akhir Desember 2024 ini. Pengerjaan ini dilakukan sepenuhnya dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tiga bulan yang lalu.

Sekretaris Disbudpar Kota Semarang, Samsul Bahri Siregar mengukapkan dalam hal ini pihaknya mendukung dengan adanya pengerjaan cagar budaya itu. Adapun beberapa hal yang direnovasi, antara lain penggantian kerangka yang rusak, dan pengecatan ulang agar terlihat lebih indah dilihat oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Baca juga:  Jemput Bola Para Investor melalui Sembiz

“Harapannya akhir Desember ini selesai atau sebelum mendekati liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru),” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Kamis (31/10/24).

Pemkab Demak

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso menambahkan program revitalisasi Kementerian PUPR itu melibatkan tim ahli sejarah dan arsitektur. Dalam hal ini,  mereka melakukan riset di dalam perencanaan rehabilitasi untuk menentukan kira-kira rencana konstruksi nantinya.

“Rehabilitasi Gereja Blenduk dari Kementerian PUPR, termasuk plan model gambaran hasil perbaikannya direncanakan pusat semuanya,” jelasnya.

Terpisah, salah satu pengunjung asal Kelurahan Bulu lor, Safa (24) berharap arsitektur dari bangunan Gereja Blenduk lebih bagus dari yang sebelumnya, namun tidak menghilangkan keaslian dari ikon dari cagar budaya itu.

Baca juga:  Iswar Yakin Deklarasi Tekadh Membara Linier Dukung Agustina-Iswar

“Memang biasanya kalau ke Kota Lama pasti yang paling sering aku ambil gambar itu bangunan Gereja Blenduk-nya. Menurut ku Gereja Blenduk itu yang paling menonjol di antara gedung-gedung yang ada di Kota Lama,” pungkasnya. (int/gih)