SMPN 1 Lasem Raih Prestasi Gemilang, 5 Siswa Siap Berlaga di Tingkat Provinsi

APRESIASI: Kepala SMPN 1 Lasem berikan apresiasi kepada siswa berprestasi yang akan dikirim ke tingkat provinsi pada saat upacara, belum lama ini. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – SMPN 1 Lasem kembali menunjukkan prestasi gemilang di berbagai ajang lomba. Sebanyak 5 siswa berhasil menjadi juara 1 di tingkat kabupaten dan akan melanjutkan kompetisi ke tingkat provinsi.

Kepala SMPN 1 Lasem, Estu Budi Winarni menyatakan, sekolahnya mengirimkan siswa untuk berpartisipasi dalam 5 cabang lomba di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), 2 di Mapsi (Mata Pelajaran dan Seni Islami). Serta 1 di Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah), dan 1 siswa lagi untuk lomba Bahasa Inggris.

“Kami sangat bangga dengan prestasi anak-anak ini. Mereka tidak hanya mewakili sekolah tetapi juga berperan dalam melestarikan budaya Jawa. Misalnya, dalam ajang Mapsi, anak-anak mengikuti berbagai lomba. Seperti membaca geguritan, membaca aksara Jawa, macapat, sesorah, dagel ijen, dongeng, dan menulis cerita cekak,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Inovasi Lobster Alit Antarkan SMP 1 Jati Lolos 6 Top KIPP

Dari 7 cabang lomba di tingkat kabupaten, SMPN 1 Lasem berhasil menempatkan 5 siswa sebagai juara. Yakni juara 1 putra dagel ijen, juara 1 putri dagel ijen, juara 1 putri geguritan, juara 1 putri menulis cerita cekak, dan juara 1 putri mendongeng.

“Kami akan mengirimkan atlet Popda juara 1 pencak silat putri. Dan di November, kami mengirim siswa untuk lomba Bahasa Inggris di tingkat provinsi,” tambahnya.

Menghadapi persaingan di tingkat provinsi, SMPN 1 Lasem menerapkan latihan intensif setelah jam pelajaran setiap hari. Pihaknya juga melibatkan guru-guru dari berbagai mata pelajaran sebagai pelatih dan juga mengundang tenaga profesional dari luar untuk membantu melatih anak-anak sejak persiapan tingkat kabupaten.

Baca juga:  Kreasikan Bakat Gambar di Hari Guru Nasional

Ia menambahkan, SMPN 1 Lasem juga memiliki 23 kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi secara penuh oleh sekolah. Setiap pembina ekstrakurikuler wajib membuat program kerja yang mencakup pengenalan teori, praktik, hingga bimbingan lomba.

Dengan demikian, ia berharap kerja keras para siswa dan guru dalam berbagai lomba ini dapat membuahkan hasil yang lebih baik di masa depan. Sekaligus menjaga tradisi prestasi dan budaya di lingkungan sekolah.

“Tidak ada yang instan, setiap ekstrakurikuler harus memiliki rencana yang jelas dan target tahunan. Kerja keras para guru sangat luar biasa, dan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga reputasi sebagai sekolah favorit di Kabupaten Rembang,” pungkasnya. (cr3/fat)