Oleh: Tsalis Suwaibah
Guru BK MTs Negeri 1 Purbalingga
SEKOLAH ramah anak adalah konsep pendidikan yang menekankan pentingmya menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan anak. Prof Dr.Suyanto, M.Ed (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta) berpendapat, bahwa sekolah ramah anak harus menciptakan lingkungan mendukung pembelajaran inklusif.
“Sekolah ramah anak perlu memiliki kurikulum yang fleksibel dan disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan setiap anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus,” katanya.
Menurutnya, pendidikan yang bersifat inklusif akan memungkinkan setiap anak untuk berkembang sesuai dengan keunikan masing-masing tanpa merasa terpinggirkan.
Tujuan utama dari sekolah ramah anak adalah memberikan pengalaman belajar yang positif, di mana setiap siswa merasa diterima, dihargai, dan didorong untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka. Konsep ini tidak hanya menekankan pada aspek akademis, tetapi juga pada kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Hal tersebut seiring dengan pendapat dari Seto Mulyadi (Psikolog Anak dan Ketua KPAI). Menurutnya, sekolah ramah anak adalah lingkungan pendidikan yang harus memastikan setiap anak mendapatkan hak-haknya, termasuk hak untuk dilindungi dari kekerasan dan diskriminasi.
“Sekolah yang ramah anak adalah sekolah yang tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga pendidikan karakter yang membuat anakmerasa yaman, dihargai,dan aman,” jelas Seto.
Ia menekankan pentingnya guru yang peka terhadap kebutuhan emosional anak dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang mendukung hak-hak anak sangatlah krusial. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sekolah ramah anak, ciri-cirinya, pentingnya, dan pendapat para ahli tentang penerapannya.
Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ada beberapa ciri-ciri utama yang harus dimiliki oleh sekolah ramah anak. Pertama lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan. Sekolah ramah anak harus menjamin keamanan fisik dan psikologi bagi setiap siswanya. Ini termasuk pencegahan terhadap segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun emosional. Lingkungan yang aman akan membuat anak lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar.
Kemudian yang kedua, menerapkan pendidikan inklusif. Sekolah ramah anak juga harus memastikan inklusivitas, di mana tidak ada diskriminasi berdasarkan latar belakang ekonomi, etnis, agama atau kemampuan fisik dan mental. Anak-anak dengan kebutuhan khusus juga harus mendapatkan perhatian dan fasilitas yang sesuai.
Ketiga, penghargaan terhadap pendapat dan partisipasi anak. Sekolah yang ramah anak mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar serta pengambilan keputusan di sekolah. Anak-anak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung pengembangan diri.
Keempat, memfasilitasi perkembangan holistik anak. Sekolah tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memperhatikan perkembangan emosional, sosial, dan fisik anak. Aktivitas ekstrakurikuler, seperti seni, olahraga, dan kegiatan sosial, menjadi bagian penting dari proses pembelajaran.
Kelima, melibatkan orang tua dan masyarakat. Sekolah ramah anak tidak berdiri sendiri, tetapi melibatkan peran serta orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan. Kolaborasi antara sekolah dan keluarga sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Sementara itu, lingkungan sekolah yang ramah anak dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun orang tua. Anak-anak yang merasa aman dan nyaman di sekolah cenderung lebih termotivasi untuk belajar, berpartisipasi aktif, dan memiliki hubungan sosial yang sehat dengan teman sebayanya.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa sekolah ramah anak penting untuk diterapkan. Pertama mendukung perkembangan anak yang optimal, anak-anak yang belajar di lingkungan yang mendukung hak-hak mereka akan berkembang secara lebih optimal. Mereka dapat mengeksplorasi potensi diri, mengembangkan ketrampilan sosial, dan membangun rasa percaya diri.
Kedua, mencegah kekerasan dan diskriminasi. Sekolah ramah anak berkomitmen untuk mencegah segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.Hal ini penting karena kekerasan di sekolah dapat menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan dan mengganggu perkembangan anak,
Ketiga, meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaan. Ketika siswa merasa dihargai dan didengarkan, mereka akan lebih bersemangat dalam proses belajar. Sekolah ramah anak mendorong siswa untuk menjadi pembelajar aktif, bukan hanya penerima materi pelajaran.
Keempat, menciptakan generasi yang peduli sosial dan toleran. Sekolah yang ramah anak mendidik siswa untuk menghargai perbedaan, baik itu perbedaan budaya, agama, maupun kemampuan. Dngan demikian, sekolah ramah anak membantu membentuk generasi yang peduli sosial, toleran, dan memiliki empati tinggi terhadap sesama.
Meskipun konsep sekolah ramah anak sudah semakin dikenal, masih ada beberapa tantangan dalam penerapannya di Indonesia. Beberapa sekolah masih menghadapi masalah seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya pelatihan bagi guru dan budaya kekerasan yang masih melekat di beberapa institusi pendidikan.
Konsep ramah anak adalah konsep yang menempatkan hak-hak dan kesejahteraan anak sebagai prioritas utama dalam proses pendidikan. Melalui penerapan sekolah ramah anak, diharapkan setiap siswa dapat belajar dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan mereka secara holistik.
Pentingnya sekolah ramah anak tidak hanya terletak pada aspek akademik, tetapi juga dalam membentuk karakter anak dan mempersiapkan mereka menjadi individu yang peduli, toleran, dan berempati. Meskipun penerapannya masih menghadapi tantangan, dengan kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat, sekolah ramah anak dapat diwujudkan di seluruh Indonesia.(*)