Poltekkes Kemenkes Semarang Adakan Kegiatan Pemberdayaan Kader dan Keluarga untuk Penanganan Emergency Stroke

KEGIATAN: Pemberdayaan kader kesehatan dan keluarga dalam menghadapi situasi darurat stroke oleh Tim Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMBERDAYAAN kader kesehatan dan keluarga dalam menghadapi situasi darurat strok dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali tanda-tanda awal strok dan memberikan respons cepat yang tepat.

Tujuannya agar mudah diterapkan oleh masyarakat awam dalam menolong keluarga atau tetangga sekitar ketika terkena strok dan memerlukan pertolongan segera.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang dengan peserta terdiri dari kader kesehatan dan anggota keluarga yang memiliki risiko atau tinggal bersama individu dengan potensi strok.

“Dengan adanya pemberdayaan ini diharapkan menjadi tempat menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan penanganan darurat strok kepada masyarakat,” ungkap Ketua Tim Dosen, Elisa, S.Kep, Ns, M.Kep, belum lama ini.

Baca juga:  Heri Pudyatmoko: Ketahanan Pangan Pilar Utama Menjaga Stabilitas Ekonomi

Ia mengungkapkan, pelaksanaa kegiatan pemberdayaan ini telah berlangsung sejak bulan Mei 2024 dengan jadwal evaluasi kegitan pelatihan setelah tiga bulan kegitan.

Selain itu, lanjutnya, terdapat program lanjutan berupa kunjungan rumah yang dilakukan secara berkala oleh kader bersama tim kesehatan untuk memantau kesiapan keluarga dalam menghadapi kondisi darurat.

“Pelatihan utama diadakan di aula Puskesmas Ngesrep dinama akses kegitan mudah dijangkau oleh kader dan keluarga,” kata Elisa.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang kurang paham akan gejala-gejala stroke dan cara penanganan darurat yang tepat menimbulkan gejala sisa pada penderita srok berupa kecacatan dan perawatan yang salah.

Baca juga:  KPU Jateng Berikan Santunan Rp 47 Juta untuk 4 Petugas Ad Hoc Pilkada 2024

Sehingga dirinya berharap, pemberdayaan ini dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat sehingga penanganan awal yang efektif bisa dilakukan bahkan sebelum tim medis tiba ke masyarakat.

Pelatihan ini melibatkan Sherly Metasari, S.ST, M.Tr. Kep sebagai tim dosen dari jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang yang memberikan pembekalan berupa teori dan praktik kepada peserta tentang cara mengenali gejala strok, serta langkah-langkah pertolongan pertama.

Kader dan keluarga juga diajarkan cara memberikan bantuan transportasi bagi pasien ke rumah sakit atau puskesmas jika diperlukan. (*/adf)