Pati  

Diduga Diintimidasi Mundur, Warga Tapen Kawal Selamet Riyadi untuk Dilantik

PROTES: Ribuan warga Dukuh Tapen Desa Tawangharjo Wedarijaksa Pati demo di kantor balai desanya, Kamis (7/11/24). (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Ribuan warga Dukuh Tapen, Desa Tawangharjo Kecamatan, Wedarijaksa Kabupaten Pati demo di kantor balai desanya, Kamis (7/11/24). Mereka melakukan aksi ini lantaran marah Kepala Dusun (Kadus) Tapen terpilih, Selamet Riyadi diduga diintimidasi untuk mundur.

Dalam aksi itu, massa aksi membawa sejumlah spanduk bertuliskan kritikan. Seperti, “Wong Tapen Butuh Keadilan”, “Selamet Ora Kamituwo Kades Lengser”, hingga “Selamet Kamituwoku”.

“Kami warga Tapen kesini untuk mendampingi Selamet Riyadi supaya bisa menjadi kepala dusun Tapen. Kita dampingi sampai dilantik PJ Bupati Pati,” kata perwakilan warga, Wakhid.

Dirinya menegaskan, warga desanya marah setelah Selamet mendapatkan intimidasi untuk mundur setelah terpilih Kadus Tapen. Ia pun mengancam akan melalukan aksi yang lebih besar lagi jika Selamet tidak dilantik jadi Kadusnya.

Baca juga:  Warga Langgenharjo Demo, Minta PT New Ramon Star Ditutup

“Tapi kalau mas Selamet tidak dilantik menjadi Kadus Tapen kita warga Tapen siap mengawal dan mengeluarkan masa seluruh warga Dukuh Tapen,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Selamet mendapatkan poin tertinggi dari dua calon lainnya dalam pengisian Kadus Tapen. Hasil ini telah diumumkan di Balai Desa setempat pada Senin (4/11), setelah pada Jumat (1/11) tes LJK digelar di UTC Semarang.

“Kebetulan dari segi skor, saya dibawah-nya Mbak Agustina. Akan tetapi saya memiliki nilai pengabdian sejumlah 30 dan 40an sehingga menjadi 70an. Sedangkan yang lainnya tidak ada yang 70. Otomatis saya yang pertama (yang terpilih),” kata Selamet.

Baca juga:  Ahmad Jukari Terpilih Jadi Ketua IKA PMII Pati

Namun, ia mengaku mendapatkan intimidasi dan percobaan penyuapan kades dan Camat pada Selasa (5/11). Ia diminta agar mengundurkan diri dengan iming-iming imbalan Rp 200 juta.

“Tempatnya di Punden Singopadu (Desa Ngurenrejo) disaksikan para petinggi. Di sana juga dihadiri Camat juga. Di makam tersebut yang menjadi penengah Petinggi Suwaduk, yang mana beliau mengutarakan bahwa ada dua opsi. Pertama lanjut sebagai Kadus Tapen Tawangharjo, opsi kedua mundur sebagai Kadus, sebagai gantinya pemilihan perangkat Kasi Pelayanan itu direkomendasikan sama Pak Inggi dan sebagai imbalannya mendapatkan uang Rp 200 juta,” bebernya.

Setelah itu, Selamet berkomunikasi dengan kerabatnya. Ia pun kemudian memutuskan untuk berjuang bersama warga Tapen yang mendukungnya menjadi Kadus.

Baca juga:  Dinsos Pati Libatkan Organisasi Perempuan untuk Cegah Kekerasan Perempuan Anak & Perkawinan Anak

“Menyikapi hari ini saya tidak menyangka sama sekali. Tidak menyangka bisa sebesar dan seheboh ini. Alhamdulillah saya orangnya tulus, kalau memang seperti itu saya siap untuk menjadi Kadus karena dorongan dari masyarakat Tapen yang begitu besar kepada saya” pungkasnya.

Sementara itu, Kades Tawangharjo, Sudarmono tak menampik dugaan intimidasi itu. Ia pun mengucapkan permintaan maaf kepada warganya.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas apa yang menjadi ketidak kenyamanan panjenengan. Jadi memang ini semuanya memang ada kata maaf dari saya. Saya maaf hari ini panjenengan kurang ada pemikiran yang baik,” kata Sudarmono dihadapan perwakilan massa aksi. (lut/fat)