JEPARA, Joglo Jateng – Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara berencana untuk meluncurkan rute penerbangan baru. Yaitu akan menghubungkan Jakarta, Yogyakarta, dan Karimunjawa.
Camat Karimunjawa, Mu’adz menjelaskan bahwa rute tersebut diharapkan dapat mulai beroperasi pada April 2025. Ia menyebut, saat ini akses menuju Karimunjawa hanya dapat dilakukan melalui jalur laut. Namun, perjalanan dengan kapal sering terhambat oleh kondisi cuaca yang buruk. Sehingga, mengganggu aktivitas masyarakat dan kunjungan wisatawan.
“Dengan adanya layanan penerbangan, akses ke Karimunjawa akan semakin luas. Wisatawan bisa memilih jalur udara sebagai alternatif,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Kamis (7/11/24).
Mu’adz berharap agar rute penerbangan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku industri pariwisata untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Karimunjawa. “Bisa digunakan sebaik-baiknya, karena lebih memudahkan wisatawan yang hendak berkunjung ke Karimunjawa,” ucapnya.
Di sisi lain, District Manager Fly Jaya, Subhan Hadi Susilo mengonfirmasi bahwa pihaknya merencanakan pembukaan jalur penerbangan dari Bandara Halim (Jakarta) melalui Yogyakarta menuju Karimunjawa. Pesawat Fly Jaya akan menyediakan 70 kursi, dengan tarif tiket diperkirakan Rp 1 juta untuk rute Yogyakarta-Karimunjawa dan Rp1.250.000 untuk rute Jakarta-Karimunjawa.
Pada jalur penerbangan juga menawarkan dua opsi penjualan tiket, yaitu melalui sistem carter atau kemitraan, dengan syarat minimal pembelian 50 kursi.
“Kami berharap dapat menjalin kerjasama yang baik agar rencana ini dapat dilaksanakan. Kami menargetkan penerbangan perdana pada April 2025, memberi waktu sekitar empat bulan untuk persiapan,” kata Subhan.
Sementara itu, Kepala Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kapten Ahmad Kurniawan menambahkan bahwa pembangunan bandara telah selesai pada tahun 2021 hingga 2022. Ia berharap bandara ini dapat berfungsi dengan baik setelah selesai dibangun.
“Kami memerlukan kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan rute penerbangan Jakarta-Yogyakarta-Karimunjawa,” pungkas Kurniawan. (cr4/gih)