KUDUS, Joglo Jateng – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus telah melakukan persiapan penanganan bencana banjir. Kepala Pelaksana BPBD, Mundir menjelaskan salah satu penyebab banjir di wilayahnya adalah terjadinya sedimentasi.
Ia juga menyebutkan, penyebab banjir di Kudus tidak hanya akibat dari sedimentasi, namun juga dari budaya masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan. “Jadi ya seperti material-material yang terbawa banjir dan juga banyak sampah dari perkebunan seperti batang pohon pisang,” lanjutnya.
Untuk mengatasi masalah sampah, pihaknya dan BBWS berkolaborasi dengan komunitas. Mereka juga bekerja sama dengan membentuk 6 kelompok yang peduli dengan sungai. Kerja sama ini juga dibantu oleh Bidang Kedaruratan dan Logistik.
Dalam melakukan persiapan penanganan, BPBD telah menyiapkan titik-titik pengungsian jika terjadinya bencana. Fasilitas yang telah disiapkan di pengungsian antara lain dapur umum dan MCK yang sudah diperbanyak.
“Kalau kita yang sering terjadi hampir tiap tahun itu banjir. Jika memang ada pengungsi kita sudah siapkan titik-titik pengungsian, misal kita siapkan balai desa di Desa Jati Wetan, Desa Gulang, dan Desa Panyaman,” jelasnya.
Dalam menangani bencana yang terjadi, Mundir menjelaskan, terdapat beberapa tantangan yang dialami oleh pihaknya. Ia menyebutkan, saat dalam penanganan, pihaknya harus pandai dalam berkoordinasi agar tidak terjadi kesalah pahaman.
“Bencana ini urusan bersama. Kita bisa berkolaborasi dengan semua elemen yang ada baik dengan Pemerintah Desa, TNI Polri, dan relawan. Karena yang banyak bekerja dilapangan kan relawan, jadi kita harus pandai- pandai berkolaborasi, dan kita juga jangan saling menyalahkan kalau dilapangan ada kendala,” ujarnya. (cr6/fat)