DPRD Pemalang Soroti Kurangnya Keseriusan Pemkab dalam Pengembangan Wisata Lokal

MANGKRAK: Waterboom Widuri masih mangkrak sejak Covid-19 hingga saat ini. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dalam rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi DPRD Kabupaten Pemalang, sejumlah anggota dewan pertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menangani wisata lokal. Di mana hingga saat ini, belum ada peningkatan ataupun kemajuan bidang pariwisata. Para anggota legislatif menginginkan Pemkab lebih fokus pada pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur pariwisata daerah.

Hal itu diungkapkan oleh Heru Kundhimiarso, Anggota DPRD Pemalang Fraksi PKB. Dikatakan bahwa hingga detik ini, Pemkab Pemalang belum terlalu serius untuk mengelola obyek wisata lokal dengan baik. Seharusnya, dengan kekayaan alam Pemalang dan kebudayaannya, banyak hal yang bisa dikelola untuk menjadi sebuah wisata untuk menarik turis lokal dan interlokal.

Baca juga:  Forum Kiai Kampung Kompak Dukung An-Nur

Beberapa obyek wisata lokal yang terpantau belum dimaksimalkan pemanfaatannya yaitu Wisma dan Kolam Renang Moga, serta Wisata Pantai Widuri. Dirinya melirik pelaksanaan pengelolaan wisata di Kecamatan Moga yang seharusnya saat ini dapat dijalankan dan tidak mangkrak begitu saja, jika tidak ada sentuhan perawatan ataupun operasional dipastikan tempat tersebut akan rusak oleh waktu.

“Kami pertanyakan untuk Wisma dan Kolam Renang Moga, sampai sekarang belum tersentuh, padahal pembangunannya sudah rampung. Mohon Pemkab bisa melakukan evaluasi agar obyek wisata tersebut beroperasi dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD),” terangnya, belum lama ini.

Baca juga:  Apresiasi Atlet, Askab PSSI Pemalang Serahkan Piagam Prestasi ke Tim Soeratin U-15

Terkait pendapatan asli daerah (PAD), Anggota DPRD Pemalang Fraksi PDI Perjuangan, Arif Lukman sebagai juru bicara mengungkapkan, proporsi sumbangan anggaran dari PAD masih sangat kecil untuk menopang pembangunan dan program daerah. Sebagian besar APBD Pemalang sangat bertumpu pada anggaran provinsi dan pusat.

Untuk itu, pihaknya menekan kepada Pemkab dapat lebih fokus pada program kenaikan PAD. Di mana banyak sektor yang bisa dimanfaatkan dari pariwisata, retribusi parkir, pajak daerah, dan lainnya.

“Kalau pembangunan mau lebih baik, maka harus ditopang dengan anggaran uang cukup. Jadi kami (F.PDIP) mendorong Pemkab agar membuat sebuah terobosan, inovasi ataupun  ide kreatif untuk meningkatkan PAD yang akan digunakan dalam pendanaan pembangunan lokal,” tegasnya. (fan/abd)