KUDUS, Joglo Jateng – Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan, menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara Bawaslu dan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Hal ini ia sampaikan dalam sosialisasi pengawasan pemilu dengan tema “Sinergi Stakeholder Menghadapi Tantangan Pemilihan 2024” di Hotel @hom Kudus, Senin (11/11/24).
Acara ini menghadirkan dua narasumber penting, yaitu , serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus.
Menurut Minan, koordinasi yang baik dengan berbagai pihak di setiap tingkatan sangat diperlukan guna memaksimalkan pengawasan selama pelaksanaan Pilkada 2024. Ia juga menyebutkan bahwa Bawaslu Kudus telah menangani lima kasus dugaan pelanggaran, yang terdiri dari tiga laporan dan dua temuan.
Sementara itu, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Periode 2023, Eni Misdayani menyampaikan teknologi digital, terutama media sosial, memainkan peran besar dalam kampanye Pilkada. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, hingga TikTok, menurutnya, memungkinkan para calon kepala daerah untuk menjangkau pemilih muda dan menyampaikan visi-misi mereka dengan lebih efektif.
Namun, ia juga menyoroti tantangan baru yang muncul dengan penggunaan media sosial. Seperti penyebaran hoaks dan kampanye hitam.
“Di sisi lain, teknologi ini juga menimbulkan tantangan baru. Seperti penyebaran hoaks dan kampanye hitam yang semakin marak di media sosial,” ungkap Eni.
Lebih lanjut, Eni menekankan pentingnya pengawasan pemilu partisipatif. Menurutnya, masyarakat diharapkan tidak hanya sekadar menggunakan hak pilihnya, tetapi juga turut mengawal suara yang telah mereka berikan agar tidak disalahgunakan.
“Saya mengajak pemilih untuk lebih antusias dalam mengecek rekam jejak calon yang akan mereka pilih. Karena keputusan tersebut berdampak besar pada masa depan bangsa,” tandasnya.
Dialog dan kerja sama antar stakeholder menjadi sangat penting untuk memastikan kelancaran Pilkada. Semua pihak diharapkan mengedepankan dialog dan menghindari tindakan yang bisa memecah belah masyarakat.
“Dengan semangat sinergi ini, Pilkada 2024 diharapkan mampu memperkuat demokrasi dan meningkatkan partisipasi politik di Kabupaten Kudus,” pungkasnya. (adm/fat)