Central Java Fish Market 2024, Dorong Produk Olahan Ikan Masuk Program Makan Siang Bergizi

SUASANA: Central Java Fish Market ke-3 untuk memperingati Hari Ikan Nasional di halaman kantor Gubernur Jateng, Selasa (12/11/24). (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Kantor Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah berkolaborasi dengan Pemprov Jateng berupaya mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan. Salah satunya dengan menggelar gerakan makan ikan dalam kegiatan “Central Java Fish Market Tahun 2024″ di halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (12/11/24).

Kegiatan bertema “Protein Ikan untuk Generasi Emas Jawa Tengah” ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Ikan Nasional dan diikuti 53 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pengolahan ikan yang menyajikan berbagai olahan. Masyarakat dapat berbelanja berbagai produk olahan ikan seperti bandeng presto, ikan asin, camilan dari kulit ikan, abon ikan dan lainnya.

Baca juga:  BI Dorong Penguatan Industri Kuliner Halal di Jateng

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong produk ini sebagai lauk dalam program Makan Siang Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Harapan kami, ikan menjadi salah satu menu di dalam (program, Red.) makan bergizi gratis ,” kata Sumarno.

Acara tersebut, kata dia, melibatkan para siswa mulai dari SD hingga SMK. Digelar pula lomba Masak Milenial yang diikuti 50 SMK dari jurusan tata boga.

Dikatakan Sumarno, konsumsi ikan di Jawa Tengah masih perlu digenjot. Idealnya, sesuai dengan anjuran Kementerian Kelautan dan Perikanan, masyarakat disarankan mengonsumsi ikan 300 gram dalam sepekan.

Oleh karenanya, masyarakat harus dipahamkan mengenai tingginya kandungan gizi, protein hingga omega dari ikan. Sebab, olahan ikan punya manfaat untuk kecerdasan otak.

Baca juga:  Agustina-Iswar Janjikan Tingkatkan Eksistensi Wisata melalui Ruang Ekspresi Seni

“Misi acara ini adalah menyosialisasikan kepada masyarakat Jawa Tengah untuk gemar mengonsumsi ikan,” jelas Sumarno.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menambahkan, peningkatan konsumsi ikan oleh masyarakat, akan berdampak positif terhadap pengendalian inflasi Jawa Tengah. Dia membeberkan, selama ini, daging ayam secara persisten (terus-menerus) menyumbang inflasi dengan besaran rata-rata 0,05 persen.

“Kalau konsumsi ikan ini tinggi, ini bisa mengimbangi daging ayam ras tadi. Sehingga inflasinya bisa lebih terkendali,” ungkapnya.

Sektor perikanan di Jawa Tengah, lanjut Rahmat, terbilang potensial. Ekspor ikan di tahun 2023 nilainya menyentuh angka Rp 4,32 triliun.

Baca juga:  Rayakan Natal dan Tahun Baru 2025 dengan Promo Spesial dari Grand Candi Hotel Semarang

“Adanya kegiatan ini diharapkan konsumsi ikan akan meningkat. Dan ini juga PR bagi industri pengolahan ikan, yang harus mampu membuat olahan ikan yang menarik sehingga disukai oleh anak-anak. BI akan terus mendorong ekspor ikan dan olahan ikan,” tutup Rahmat.

Sementara itu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Febdiawan Tiskiabtoro menyebutkan, produksi ikan di Jateng saat ini mencapai 838 ribu ton. Dari jumlah ini khusus untuk ikan produksi yang diminati masyarakat antara lain nila, lele dan patin. Sedangkan untuk ekspor mencapai 53 ribu ton per tahun. (luk/adf)