Kudus  

PMI Kudus Berpartisipasi Gelar Aksi Donor Darah dalam Perayaan HKN

SUKARELA: Usai perayaan apel hari kesehatan nasional, para ASN sedang melakukan aksi donor darah secara sukarela di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (12/11/24). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2024, Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan aksi kemanusiaan berupa donor darah yang diselenggarakan di Pendopo setempat. Aksi ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan diikuti oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus sebagai mitra pelaksana.

Ketua PMI Kudus, Revlisianto Subekti menyatakan, PMI Kudus turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan menyediakan fasilitas dan tim medis. “Dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional ini, kami sifatnya berpartisipasi saja,” katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kudus, Emy Runayah menjelaskan, kegiatan tersebut menargetkan sebanyak 100 pendonor. Dengan harapan jumlah ini dapat tercapai atau bahkan terlampaui.

Baca juga:  Indeks Literasi Masyarakat Kudus Masih Dibawah Standar

“Kami berharap bisa mengumpulkan lebih dari 100 kantong darah. Karena kebutuhan darah di Kudus cukup tinggi untuk mencukupi rumah sakit yang ada,” ujarnya.

Kegiatan ini berlangsung hanya sampai siang, dan terbuka bagi masyarakat umum. Namun, peserta dibatasi agar darah yang didonorkan bisa segera disimpan dengan baik dan tidak rusak. Setiap kantong darah akan diperiksa ulang setelah pengambilan untuk memastikan kualitas darah yang disalurkan kepada pasien yang membutuhkan.

Ia menjelaskan, donor darah merupakan aksi kemanusiaan yang bermanfaat. Terutama karena darah yang didonorkan akan diolah menjadi komponen. Seperti darah merah pekat, trombosit pekat, plasma segar beku, plasma cair, dan cryoprecipitate, yang digunakan untuk berbagai kebutuhan medis.

Baca juga:  Usai Nyoblos, Sam’ani Ucap Syukur Alhamdulillah dan Tetap pada Jalan Mensejahterakan Masyarakat

“Kegiatan ini memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor yang dapat memantau kondisi kesehatannya setiap tiga bulan melalui tes seperti tensi, HIV, hepatitis, sifilis, dan malaria,” sebutnya.

Untuk menjadi pendonor, seseorang harus memenuhi sejumlah syarat. Seperti sehat jasmani dan rohani, berusia antara 17 hingga 60 tahun, berat badan minimal 45 kg, dan bebas dari penyakit tertentu seperti jantung, paru-paru, diabetes serta penyakit menular lainnya. Selain itu, interval waktu donor minimal adalah 60 hari.

“Aksi donor darah ini mendapat antusiasme masyarakat Kudus. Kami berharap aksi serupa dapat terus diselenggarakan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan darah dan membantu sesama,” pungkasnya. (cr3/fat)