JEPARA, Joglo Jateng – Kabupaten Jepara baru-baru ini mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG). Uji coba ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Batukali, Kecamatan Kalinyamatan pada Senin (11/11) dan di SMP Negeri 1 Pecangaan pada Selasa (12/11).
Diketahui, MBG merupakan salah satu program inisiatif nasional yang diusung oleh Kabinet Merah Putih pada pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dansat Brimob Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Noor Hudaya menyampaikan bahwa pelaksanaan MBG ini merupakan bentuk kontribusi untuk mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi secara gratis.
“Di samping itu, juga sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Korps Brimob Polri,” jelasnya, Selasa (12/11/24).
Makanan yang disajikan dirancang tidak hanya untuk mengenyangkan, tetapi juga memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang. Termasuk karbohidrat, protein, dan serat dalam takaran yang sesuai. Selain itu, setiap makanan yang diberikan telah melalui pemeriksaan keamanan oleh Dokkes Polda Jawa Tengah, sehingga kualitas dan keamanan untuk dikonsumsi terjamin.
“Harapannya anak-anak dapat memiliki semangat belajar yang tinggi. Penyediaan makanan bergizi diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap daya tahan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan berpikir mereka,” tambahnya.
Pada uji coba ini, sekitar 207 porsi makanan dibagikan di SDN Batukali, sedangkan di SMP Negeri 1 Pecangaan, jumlah porsi yang disediakan mencapai 925. Menu yang disajikan meliputi ayam goreng, tempe, sayuran seperti buncis, buah pisang, serta susu dalam kemasan kotak.
“Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Kami berencana untuk melanjutkan kegiatan ini di lokasi lain dengan bekerja sama dengan satuan pendidikan setempat,” jelasnya.
Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Jepara, Haryanto menyatakan dukungannya terhadap program MBG. Ia menegaskan bahwa program ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak dan mencukupi kebutuhan gizi mereka. Sehingga harapannya anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan proses belajar mereka.
Meskipun begitu, Haryanto mengakui bahwa pihaknya belum mengetahui secara rinci mengenai skema dan petunjuk teknis pelaksanaan program MBG ini. “Hingga saat ini, kami belum mendapatkan informasi lengkap, tetapi kami sudah menyiapkan data jumlah siswa di setiap sekolah di setiap kecamatan,” ujarnya.
Di Jepara, terdapat sekitar 539 SDN dengan total siswa mencapai 86 ribu, serta 39 SMPN yang memiliki sekitar 33 ribu siswa. Selain itu, ada 1027 lembaga PAUD/TK yang menampung sekitar 20 ribu siswa. “Kami tetap menyiapkan data yang diperlukan, totalnya sekitar 156 ribu siswa dari PAUD/TK hingga SMP,” katanya. (cr4/gih)