KUDUS, Joglo Jateng – Sekolah Dasar Dempet 1 Demak tengah menghidupkan kembali ekskul drum band setelah vakum selama hampir 10 tahun. Inisiatif ini dimulai sejak Februari lalu untuk meningkatkan daya tarik dan branding sekolah.
Kegiatan drum band sekolah ini diikuti oleh 60 hingga 70 siswa dari kelas 3 hingga kelas 6. Dengan jadwal latihan rutin dua kali sebulan.
Kepala SD Dempet 1 Kumaedah menyampaikan, kendati ekstrakurikuler ini menunjukkan perkembangan positif pihaknya memiliki beberapa kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah bentroknya jadwal latihan dengan lomba-lomba lain.
“Kami harus memprioritaskan lomba yang diikuti banyak siswa,” ungkapnya.
Sementara itu, guru pembimbing, Purwati mengatakan, intensitas latihan dapat ditingkatkan menjadi satu hingga dua kali seminggu. Hal ini dilakukan menjelang acara besar seperti pawai menjelang Ramadhan.
“Latihan intensif ini dilakukan untuk mempersiapkan pawai yang sekaligus mempromosikan sekolah,” ujarnya
Purwati menyebutkan, SD tersebut memiliki pelatih dari Persatuan Pelatih Drum Band Indonesia yang berjumlah tiga hingga lima orang. Kehadiran pelatih profesional ini membantu meningkatkan kualitas latihan dan penampilan siswa. Sejak Februari, pelatih baru telah membantu memaksimalkan potensi peralatan tersebut.
“2022 kita sudah membeli alat drum band baru, tapi penggunaannya belum maksimal karena belum cocok sama pelatih sebelumnya,” ungkapnya.
Purwati menambahkan, menjaga semangat siswa juga menjadi tantangan tersendiri. Alat-alat drum band yang tersedia berstandar untuk siswa SMP. Sehingga sedikit terlalu besar bagi siswa SD. Namun, para pelatih dapat mengakalinya agar tetap nyaman digunakan.
“Kendala lain juga mengenai kelelahan yang dialami siswa jadi kita perlu beri motivasi untuk mereka,” ujarnya.
Untuk itu sekolah melakukan komunikasi intensif dengan wali murid agar dapat membantu menjaga motivasi anak-anak di rumah. Ke depan, SD 1 Dempet Demak berencana untuk terus mengikuti kompetisi. Termasuk event di Semarang. (cr6/fat)