Kenalkan Budaya Kretek lewat Konten Digital

ANTUSIAS: Para pelajar SMA/SMK di Kudus praktik membuat konten digital dalam pelatihan edukasi konten digital, Rabu (13/11/24). (HUMAS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Pengenalan sejarah dan budaya Kudus dikemas secara menarik lewat pelatihan konten kreatif yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. Lewat edukasi konten digital, puluhan pelajar SMA/SMK di Kudus diajak mempelajari asal usul dan sejarah kretek masa lampau. Mereka tidak hanya diberikan materi, tetapi juga praktik langsung membuat konten di lokasi.

Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Kabupaten Kudus, Sudarman menjelaskan pentingnya pengenalan sejarah kepada pelajar. Agar tetap menarik, pihaknya mengemas kegiatan tersebut dengan memanfaatkan kemajuan digital.

Baca juga:  Pakar Politik: Dukungan Presiden Jadi Hal Baru pada Demokrasi Indonesia

“Banyak generasi z yang memiliki ide dan kreativitas tinggi. Sehingga pelatihan ini perlu dikemas semenarik mungkin, supaya tidak hanya dapat konten saja, tetapi juga ilmu,” jelasnya.

Ia menilai pelajar SMA/SMK di Kudus harus mengenal kebudayaan dan sejarah kretek di Kabupaten Kudus. Agar mereka mengenal sejarah di tempat tinggalnya, sebelum mengenal daerah lain. Termasuk sejarah kretek, pendiri dan perusahaan rokok di Kudus.

“Pelatihan edukasi konten kreatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan promosi pariwisata di Museum Kretek. Hasil konten yang dibuat dapat diunggah di medsos masing-masing dan menambah promosi supaya museum kretek dikenal lebih luas,” harapnya.

Baca juga:  Museum Ronggowarsito: Peran Vital Sejarah dalam Menjaga Identitas Bangsa

Pelatihan konten digital yang dihelat selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (12-14/11) di Museum Kretek tersebut mendapat antusias para pelajar. Salah satunya siswi kelas XI SMA Kanisius Kudus, Jesslyn Alyssa R.

Dirinya mengaku mendapat banyak pengetahuan baru perihal perkontenan di dunia maya. Adapun materi yang diberikan tidak hanya berupa tutorial membuat konten. Akan tetapi, dia juga dikenalkan mengenai algoritma media sosial dan cara efektif mengunggah konten supaya mendapatkan insight yang lebih banyak.

“Kebetulan saya suka membuat konten, jadi kegiatan ini sangat menarik bagi saya, diajarkan teknik membuat konten, pengambilan angle kamera, hingga algoritma,” ujarnya.

Baca juga:  Central Java Fish Market 2024, Dorong Produk Olahan Ikan Masuk Program Makan Siang Bergizi

Dia berencana akan mengaplikasikan materi yang ia dapat untuk membuat konten edukatif di museum kretek. Konten itu akan diunggah di akun media sosial kelasnya supaya teman-temannya dapat melihat mengenal kesejarahan soal kretek di Kudus.

“Lewat konten itu, saya juga ingin mengajak teman-teman dan masyarakat supaya berkunjung ke museum dan belajar sejarah di dalamnya,” ungkapnya. (cr1/fat)