Pengamat Politik Undip Soroti Video Dukungan Prabowo

Pengamat politik Universitas Diponegoro, Fitriyah. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pengamat politik asal Universitas Diponegoro, Fitriyah turut menyoroti video dukungan Prabowo Subianto kepada pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Dalam video tersebut, Prabowo menyebut jika masyarakat memilih Luthfi-Yasin dalam Pilgub Jawa Tengah 2024, maka sinergi antara pemerintah pusat dan provinsi akan terbangun kuat.

“Menurut saya ini jadi catatan penting. Ketika disampaikan bahwa ini untuk kepentingan kesatuan langkah pemerintah pusat dan daerah berasal dari partai yang sama, ini kan agak membingungkan,” ungkap Fitriyah saat ditemui Joglo Jateng, Rabu (13/11/24).

Baca juga:  Bawaslu Kota Semarang Gencarkan Sosialisasi untuk Cegah Politik Uang

Dalam hal itu, Fitriyah menyinggung konsep desentralisasi yang diterapkan di NKRI. Diketahui, desentralisasi ialah penyerahan wewenang, tanggung jawab, dan sumber daya dari pemerintah pusat ke daerah.

“Ada UU mengatur apa yang yang bisa dikerjakan kepala daerah. Ketika gubernur dilantik, dia seperti wakil dari presiden untuk daerah itu. Artinya, dia adalah pejabat pusat yang mewakili presiden pada posisi monitoring, pengawasan, pembinaan pada kabupaten/kota. Sehingga garis lurus dalam negara kesatuan. Itu ada UU-nya,” jelas Fitriyah.

Sehingga, tegas Fitriyah, tak ada persoalan maupun masalah jika paslon gubernur-wakil gubernur terpilih berasal dari partai politik (parpol) yang berbeda dari Presiden RI saat ini. Menurutnya, pernyataan Prabowo soal keselarasan provinsi dan pusat jika memilih Luthfi-Yasin bisa mengaburkan konsep desentralisasi yang ada dalam NKRI.

Baca juga:  Pedagang Barito Resmi Tempati Eks Pasar Dargo

“Gak ada persoalan seandainya pemenang Pilkada itu diusul oleh partai yang berbeda dengan yang mengusung atau mengusul presiden, gak ada masalah. Itu (pernyataan Prabowo saat endorse Luthfi-Yasin, Red.) mengaburkan konsep negara kesatuan kita dengan desentralisasi yang sudah kita sepakati,” tegas Fitriyah.

Lebih lanjut, dukungan yang Prabowo berikan secara gamblang itu pihaknya nilai tidak tepat. Ia menyebut, penyertaan foto Prabowo pada baliho Luthfi-Yasin di penjuru Jawa Tengah sudah cukup membuat warga tahu bahwa Prabowo mendukung paslon 02 dalam Pilgub 2024.

“Pesan itu tidak tepat disampaikan dalam endorse itu. Sebenarnya sudah cukup sang kandidat itu di baliho memasang foto Prabowo, itu sudah cukup. Tanpa harus presiden meng-endorse dalam bentuk video,” tandasnya. (luk/adf)