KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 50 kilogram lele hasil panen Desa Jati Kulon dikreasikan para kader posyandu menjadi bola bestik Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Setidaknya terdapat 369 bungkus PMT yang berisikan nasi, sup dan bola-bola bestik ikan lele yang dibagikan kepada para balita di Balai Desa Jati Kulon, Senin (10/11).
Kepala Puskesmas Jati, Darini mengatakan, kegiatan posyandu di Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati memang sangat menarik. Dalam kegiatan posyandu tersebut, para kader menyediakan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dari hasil budidaya ikan lele desa setempat.
“Ratusan bungkus PMT yang disediakan bagi para balita itu merupakan olahan ikan lele hasil panen budidaya di desa setempat. Yang dibagikan serentak di 8 posyandu di Desa Jati Kulon,” katanya.
Dirinya menilai, olahan menarik lele menjadi bola-bola bestik sangatlah unik. Hal itu tentu membuat anak-anak tertarik untuk memakannya. Berbeda dengan apabila ikan lele hanya digoreng begitu saja.
“Olahan lele goreng jadi hal biasa. Dan para kader ternyata memiliki kreasi menarik sengan mengolahnya menjadi jadi bola-bola. Saya lihat antusias anak-anak pada doyan,” ungkapnya.
Darini membeberkan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan salah satu upaya penting untuk mengatasi masalah gizi buruk pada balita. PMT lokal, yang memanfaatkan bahan pangan yang mudah didapat di sekitar, memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
“PMT juga merupakan salah satu strategi penting untuk mencegah stunting. Karena untuk mengisi kekurangan gizi nutrisi yang tidak terpenuhi dari makanan sehari-hari dapat dipenuhi melalui PMT,” bebernya.
Tak hanya pembagian PMT, lanjut Darini, kegiatan posyandu di Desa Jati Kulon kali ini juga dilengkapi dengan berbagai pemeriksaan rutin kepada balita. Mulai dari Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan panjang badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas, imunisasi. (cr1/fat)