Kudus  

Program Kunjungan Edukatif di Museum Patiayam: Upaya Disbudpar Kudus Kenalkan Sejarah Purbakala kepada Generasi Muda

TERTARIK: Salah satu pengunjung melihat koleksi yang ada di Museum Patiayam, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Museum Patiayam Kudus kembali menggelar program kunjungan edukatif bagi siswa-siswi. Agenda ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang sejarah purbakala.

Program ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudusyang berlangsung mulai Senin (11/11) hingga Kamis (14/11). Pesertanya adalah siswa-siswi dari berbagai SMP dan SMK di sekitar Kudus.

Koordinator Museum Patiayam, Jamin menjelaskan, tujuan program ini adalah untuk mengenalkan situs sejarah Patiayam kepada generasi muda. Agar mereka lebih memahami pentingnya pelestarian situs purbakala.

“Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung tentang sejarah Patiayam yang kaya akan nilai budaya dan pengetahuan masa lalu,” ujarnya.

Baca juga:  Pemanfaatan Dana Desa untuk Infrastruktur dan Potensi Lokal

Selain melihat fosil-fosil hewan purba yang ditemukan di Patiayam, siswa juga akan belajar tentang teknik konservasi benda-benda bersejarah. Program ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa tentang sejarah lokal yang mungkin belum banyak dibahas di sekolah.

Museum bekerja sama dengan balai konservasi, juga telah melakukan pelatihan kepada staf dan petugas museum untuk menjaga koleksi fosil dan artefak. Melalui program ini, diharapkan minat generasi muda terhadap sejarah dan pelestarian warisan budaya lokal dapat tumbuh dan meluas.

Selama empat hari, sekitar 60 siswa berkunjung setiap harinya. Program ini tidak hanya sekadar kunjungan edukatif, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen Disbudpar Kudus dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya melestarikan sejarah lokal.

Baca juga:  Lampaui Target, Penerimaan PBB Kudus Capai Rp 47,7 M

“Tiap sekolah berbeda, tetapi tahun lalu rata-rata 60 siswa per sekolah. Kami berharap siswa dapat lebih menghargai dan memahami sejarah serta berperan dalam pelestarian situs Patiayam,” tambah Jamin. (cr7/fat)