49 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Pemalang Sepanjang 2024, Kekerasan Seksual Anak Jadi Sorotan

TERSENYUM: Para siswi MAN Pemalang saat melaksanakan pawai di sekolahnya, belum lama ini. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos KBPPA) Pemalang mencatat total ada 49 kasus kekerasan perempuan dan anak di Pemalang hingga pertengahan November ini. Walaupun ada penurunan jumlah kasus, namun ada penambahan angka korban anak dengan perkara kekerasan seksual jika dibandingkan 2023.

Kepala Bidang PPPA, Triyatno mengatakan, dalam penanganannya, sepanjang 2024 hingga November tercatat ada 49 kasus kekerasan perempuan dan anak dengan rincian 20 kasus kekerasan perempuan dan 29 kasus kekerasan anak. Angka ini menurun jika dibandingkan pada 2023 yang jumlahnya mencapai 56 kasus, yaitu 27 kasus kekerasan seksual anak dan 29 kasus kekerasan seksual perempuan.

Baca juga:  Rumah ODGJ di Pemalang Hangus Terbakar Akibat Membakar Sampah untuk Usir Nyamuk

“Kalau dibandingkan antara tahun kemarin dan sekarang memang lebih banyak kemarin. Alhamdulillah ada kesadaran masyarakat sehingga kasus bisa ditekan,” ucapnya, belum lama ini.

Lebih lanjut, meskipun ada penurunan kasus total, namun jika dilihat dari kasus kekerasan seksual anak, tahun ini meningkat tiga kasus dari tahun sebelumnya. Angka tersebut menjadi perhatian Dinsos KBPPA, karena belum lama ini telah viral kabar adanya pemerkosaan anak SMP dari Kabupaten Pekalongan yang dilakukan oleh tiga orang pemuda dari Kabupaten Pemalang.

Sehingga, walaupun bukan masuk ke daerah kerjanya, Dinsos KBPPA Pemalang tetap akan berkoordinasi dengan Pemkab Pekalongan untuk membantu dalam penanganannya. Triyatno berharap kolaborasi masyarakat untuk mengawasi anak-anak dapat dilakukan, mereka merupakan kaum yang paling rentan menjadi korban dan tersangka kekerasan seksual, terutama orang tua agar lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya.

Baca juga:  DPRD Pemalang Soroti Kurangnya Keseriusan Pemkab dalam Pengembangan Wisata Lokal

“Anak memang paling rentan, apalagi sekarang ada handphone android itu jadi pemicu utama banyak kasus bermunculan. Jadi mohon masyarakat dan orang tua utamanya agar mengawasi kegiatan media sosial anak mereka sebagai antisipasi,” pungkasnya. (fan/abd)