Kendal  

Ciptakan Peluang Usaha, KKN UIN Walisongo Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring di Desa Sumberahayu

KKN UIN Walisongo Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring di Desa Sumberahayu. (DOK PRIBADI /JOGLO JATENG).

KENDAL, Joglo Jateng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang dari Posko 26 menggelar pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan kreasi kawat bulu di Desa Sumberahayu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Kegiatan dilaksanakan di dua dusun, yaitu Dusun Wonokerso pada 17 November 2024 dan Dusun Krajan pada tanggal 24 November 2024.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga setempat, khususnya dalam membuat produk yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.

Sekaligus memberikan peluang usaha bagi masyarakat desa.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci piring terdiri dari texafon, LABS (Linear Alkylbenzena Sulfonate), garam, aquades, jeruk nipis, dan pewarna makanan sudah disiapkan sesuai takaran yang diperlukan dan sudah diuji coba terlebih dahulu.

Baca juga:  KKN UIN Walisongo Lakukan Kunjungan Industri Kolang-kaling di Dusun Tercel

Hal ini memastikan proses pembuatan berjalan lancar.

Selain mempersiapkan pembuatan sabun cuci piring, tim KKN juga menyiapkan bahan-bahannya meliputi kawat bulu, cup gelas kertas, lidi, dan kardus, yang nantinya akan dibuat menjadi hiasan bunga.

Kegiatan dimulai dengan penyampaian tujuan oleh anggota divisi ekonomi kreatif, yaitu ada Nela, Dinda, dan Ica.

Awalnya, mereka memberikan awalan materi tentang sabun cuci piring dan menjelaskan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya untuk membentu warga desa menghemat pengeluaran rumah tangga sekaligus membuka peluang usaha kecil.

Sesi pertama adalah pelatihan pembuatan sabun cuci piring.

Baca juga:  Bersama RBI Senandika, KKN UIN Walisongo Beri Edukasi Sikat Gigi untuk Anak-anak Desa Limbangan

Setelah membuka acara dan memaparkan  tujuan dan materi mengenai sabun cuci piring, divisi ekonomi kreatif dibantu oleh rekan-rekan, memandu peserta pelatihan dalam mempraktikkan setiap langkah pembuatan.

Sebelum praktik dimulai, peserta diberikan alat, bahan, dan menyampaikan langkah-langkah pembuatan agar dapat mencobanya kembali di rumah.

Selama praktik, divisi ekonomi kreatif menjelaskan fungsi setiap bahan digunakan, seperti: Texafon dan LAS, yaitu bahan aktif untuk menghasilkan busa dan menghilangkan lemak, jeruk nipis, yaitu memberikan aroma segar sekaligus membantu membersihkan noda.

Garam, digunakan untuk mengentalkan sabun, aquades, sebagai pelarut,  pewarna makanan, digunakan untuk menambah daya tarik.

Baca juga:  KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Cuci Tangan dan Moderasi Beragama di SD Negeri 2 Sumberahayu

Takaran dalam pembuatan sabun cuci piring, yaitu texafon sebanyak 3 gram, LABS sebanyak 2 sendok makan, garam sebanyak 1 gram, Aquades sebanyak 450 ml, perasan jeruk nipis sebanyak 100 ml, dan pewarna makanan secukupnya.