TAK patah arang meskipun awalnya gagal. Begitulah cerita perjalanan Maulida Dita Sari (16), atlet asal Kabupaten Pati sebelum berprestasi di cabang olahraga atletik.
Perempuan yang akrab disapa Dita ini merupakan atlet binaan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Pati. Ia merupakan atlet muda yang potensial asli Bumi Mina Tani yang telah meraih sejumlah prestasi.
Prestasi yang pernah diraih Dita di antaranya juara 1 lari 100 meter gawang pada kejuaran Hongkong Junior Age Grup Athletics 2024. Kemudian, Juara Indonesia Open Kejurnas Umum Jogja, kejurnas PPLP, Jabar Open, dan juga Singapore Open.
Dita kini mendapatkan panggilan untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan di Cibubur Youth Athlete Training Center (CYATC). Ini merupakan program yang berada di bawah komando langsung Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sebelum itu, Dita menyimpan cerita menarik awal mula terjun di dunia atletik. Ia dulunya atlet badminton.
“Awal cerita saya suka atletik dulunya saya atlet badminton pernah ada momen di mana saya gagal audisi PB Djarum. Saya sangat frustrasi karena sudah latihan, saya sudah persiapan jauh-jauh hari,” kata dia, belum lama ini.
Meskipun gagal, Dita tak patah arang. Ia move on dan akhirnya bersinar terpilih masuk di CYATC.
“Karena jenuh saya coba tambahan latihan atletik lambat laun akhirnya merasa cocok dengan atletik. Sejak itu saya move on dari badminton,” tutur dia.
Dengan masuk di program CYATC menjadi keuntungan tersendiri bagi Dita. Sebab ia mendapat banyak sekali fasilitas yang menunjang untuk karirnya sebagai atlet di masa depan.
“Dari segi sarana dan prasarana dan kepelatihan yang terjamin karena programnya Kemenpora langsung. Semoga prestasinya makin meningkat dan tentunya bisa juara di berbagi event tingkat nasional dan internasional,” terangnya. (lut/adf)