SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mengakselarasi Penurunan Angka Pengangguran di Jateng (KLINTAS P2JT). Agenda yang dihadiri oleh seluruh perwakilan dinas ketenagakerjaan dari 35 kabupaten/kota di Jateng ini berlangsung di Kantor Disnakertrans Jateng, Kamis (21/11/24).
Adapun P2JT merupakan pengembangan aplikasi e-Makaryo yang sebelumnya sudah dimiliki oleh Disnakertrans Jayeng. Tujuannya untuk menekan angka pengangguran dan menyerap tenaga kerja lebih banyak ke lapangan kerja.
Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz menyampaikan, P2JT ini wujud kolaborasi kabupaten/kota di Jateng untuk mengimplementasi digitalisasi. Sehingga mempermudah para investor untuk mendapatkan informasi terkait sumber daya manusia (SDM) yang ada di Jateng.
“Kita sekarang eranya sudah IT, ketika ada investor di dinas penanaman modal, ketika menginvestasikan, maka harapannya sudah dapat informasi berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Jabatannya apa, kapan dibutuhkan dan lain sebagainya, maka mengalir ke dinas tenaga kerja provinsi melalui aplikasi e-makaryo yang kami kembangkan tadi,” katanya usai peluncuran P2JT.
Nantinya, kata dia, e-makaryo ini akan berisi data dan informasi SDM yang sedang mencari pekerjaan. Aplikasi ini bakal diperkenalkan di satuan pendidikan dengan harapan para pelajar bisa lebih cepat mendapat pekerjaan ke depannya.
“Setelah itu, kami link-kan juga ke dinas pendidikan. Di mana di dinas pendidikan itu ada satuan pendidikan untuk tingkat SMK. SMK kan vokasi, maka dalam kurun waktu 1 tahun ketika investor membangun pabrik sampai nanti operasional ada cukup waktu Dinas Pendidikan SMA/SMK itu untuk menyediakan para lulusannya yang kompeten, yang dibutuhkan oleh perusahaan itu,” beber Ahmad Aziz.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengintegrasikan e-makaryo dengan informasi dari dinas kabupaten/kota, khususnya dinas ketenagakerjaan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan jumlah pengangguran di Jawa Tengah makin menurun. Terlebih saat ini sudah terjadi penurunan dari 5,13 persen menjadi 4,78 persen.
“Artinya setara dengan 1,04 juta kalau dulu 1,80 juta. Ini penurunan yang lumayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, nantinya para investor ini akan terbantu dengan fasiilitas yang diberikan oleh Pemprov Jateng. Sebab bisa secara nyata mengetahui jumlah pencari kerja yang ada di Jawa Tengah.
“Jadi investor sudah tahu lulusan SMK jurusannya apa saja, yang mesin berapa, yang jahit berapa yang otomotif berapa dan seterusnya. Jadi ketika inves, oh di Jawa Tengah memang ada tenaga kerjanya,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno ketika meresmikan Klintas P2JT menyebut untuk menekan angka pengangguran harus ada kolaborasi, Pemprov Jateng tidak bisa berjalan sendiri. Melalui pengembangan e-Makaryo, pencari kerja akan dipertemukan kepada pihak yang membutuhkan tenaga kerja. Menurutnya secara konsep jika investasi masuk ke Jateng, seharusnya tenaga kerja juga dari Jateng.
“Maka dari itu, identifikasi potensi harus dilakukan sejak awal,” jelas Sumarno. (luk/adf)