NAILY Himmatul Ulya menjalani hari-harinya dengan penuh dedikasi. Selain mengajar di madrasah dari pagi hingga siang, guru muda di MI NU Miftahul Ulum Loram Kulon Jati Kudus ini melanjutkan aktivitas dengan memberikan les hingga malam hari.
“Saat ini saya fokus di sekolah. Selain itu, saya mengisi waktu dengan olahraga, membantu bisnis keluarga, dan sesekali melatih tari,” ujar Naily, belum lama ini.
Selama berkecimpung di dunia pendidikan, dia mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan. Antara lain terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti mendampingi tim atletik, membina pramuka, tari hingga marching band.
Rekan-rekan guru yang suportif turut menjadi sumber motivasinya dalam menghadapi tantangan. Baik dalam hal administrasi maupun mendidik siswa.
“Murid-murid yang saya ajar membuat saya bersemangat menjalani hari. Karakter mereka yang beragam menuntut saya untuk lebih kreatif dan inovatif. Meski menghadapi berbagai karakter anak, semuanya terasa menyenangkan setelah saya memahami dan mampu mengondisikan kelas,” tambahnya.
Tak hanya mengajar, Naily juga aktif melatih tari, baik di TK maupun MI. Seni tari menjadi salah satu hal yang sangat ia cintai.
“Tari adalah seni indah yang harus dilestarikan, terutama tarian tradisional yang kini mulai tergeser oleh perkembangan zaman. Selain enak dipandang, tari juga menjadi bagian dari identitas budaya kita,” jelasnya.
Baginya, mengajar tari kepada anak-anak memiliki daya tarik tersendiri. Ia kagum pada semangat dan energi anak-anak yang tak pernah habis saat belajar gerakan tari.
“Kadang mereka lucu saat menari, dan sering kali mereka justru memunculkan ide-ide baru. Itu yang membuat saya semakin bersemangat,” ungkapnya.
Ke depan, dirinya berencana memperluas relasi di dunia seni dan pendidikan. Ia bercita-cita bersama temannya untuk mendirikan sanggar tari di desanya. (adm/adf)