KUDUS, Joglo Jateng – Siswa-siswi dari 24 kelas SMPN 5 Kudus memiliki cara tersendiri dalam memperingati momen Hari Guru Nasional (HGN), Senin (25/11/24). Salah satunya mengkreasikan gambar ucapan Hari Guru Nasional di papan tulis atau white board masing-masing kelas.
Waka Kesiswaan SMPN 5 Kudus, Yoelistiati Wardani menjelaskan, lomba akademik dan non akademik turut digelar untuk memeringati hari guru. Diantaranya lomba gambar, lomba benar salah, lomba geguritan, lomba content creator dan lomba kebersihan.
“Sebelum lomba-lomba tersebut dimulai, sekolah menggelar upacara dengan petugasnya yang diambil langsung oleh Bapak Ibu Guru. Jadi jika biasanya petugasnya dari para peserta didik, kali ini diambil alih Bapak Ibu Guru,” jelasnya.
Di momen itu juga sekolah panen prestasi dari para guru muda. Seperti juara GTK Inovatif Nasional, Duta Teknologi, hingga Video Content Terbaik Nasional. Sedangkan dari unsur siswa juga ada sesi pemberian penghargaan untuk juara wushu tingkat nasional dan lima pelajar SMP 5 Kudus yang lolos menjadi pelajar penggerak.
Sementara beberapa lomba yang telah berlangsung seperti lomba menggambar di papan tulis. Dalam lomba itu, pihaknya ingin menyalurkan kreativitas seni para siswa melalui alat sederhana.
“Kami tidak mengizinkan mengeluarkan banyak biaya. Sehingga dengan alat yang ada dikelas itu bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai bakat mereka. Dan kami lihat karya-karya mereka luar biasa bagus,” ungkapnya.
Pada lomba geguritan yang diikuti perwakilan kelas, para peserta mengikuti seleksi melalui online. Dan diambil 10 besar terbaik untuk tampil di hari guru. Lalu pada lomba content creator tema Hari Guru dan Pendidikan, anak-anak juga berkreasi memanfaatkan teknologi digital untuk dipilih tiga terbaik.
“Sedangkan lomba akademik berjudul benar salah yang diikuti tiga siswa dari perwakilan kelas tersebut dibagi menjadi tiga tahap seleksi. Mereka mengerjakan soal pengetahuan umum dan diambil tiga tim terbaik,” katanya.
Dirinya berharap di momen hari guru ini, anak anak selalu terinspirasi Bapak Ibu Guru untuk terus belajar dan memotivasi diri agar semakin berprestasi. Yoeli menilai, para guru merupakan pemain paling ujung tombak yang selalu berusaha mengikuti apapun kebijakan di pemerintah.
“Kami ingin yang terbaik untuk peserta didik terutama pendidikan karakternya yang dimilikinya. Sehingga dari sinilah para guru didorong melalui program sekolah agar terus menjalankan praktik baik bersama para siswa,” harapnya. (cr1/fat)