KUDUS, Joglo Jateng – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus tercatat cukup tinggi pada 2024. Hingga November, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus melaporkan 226 kasus, dengan 4 di antaranya berujung kematian.
Melihat tingginya angka kasus DBD, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Kudus, Darsono mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rumah. Ia mendorong warga untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta menerapkan langkah 3M. Mengurus, Menutup.dan Mengubur.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan rumah masing-masing dengan rutin melakukan PSN,” ujarnya.
Untuk mendukung langkah 3M, warga disarankan menggunakan obat abate yang terbukti efektif membunuh jentik nyamuk. Penggunaan abate secara rutin, dikombinasikan dengan penerapan 3M, diharapkan mampu menekan penyebaran nyamuk penyebab DBD.
“Obat abate ini sangat efektif membunuh jentik nyamuk dan bisa didapatkan secara gratis di puskesmas. Kami harap masyarakat memanfaatkannya secara rutin agar upaya pencegahan DBD semakin maksimal,” terangnya.
Darsono turut mengimbau warga yang mengalami gejala DBD untuk segera memeriksakan diri dengan melakukan tes reagen dengue. Tes ini mampu mendeteksi kasus DBD secara cepat, hanya dalam waktu 20 menit. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di Puskesmas maupun Rumah Sakit tanpa dipungut biaya.
“ Jika ada warga yang merasa mengalami gejala DBD, kami sarankan segera melakukan pemeriksaan dengan tes reagen dengue. Tes ini bisa mendeteksi DBD hanya dalam 20 menit dan tersedia gratis di puskesmas maupun rumah sakit. Deteksi ini sangat penting agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat,” ujarnya. (cr7/fat)