Jepara  

02 Sujud Syukur jika Menang, 01 Tetap Ikuti Pilihan Rakyat

TUNJUKKAN: Calon bupati Jepara nomor urut 02, Witiarso Utomo bersama istri menyalurkan hak pilihnya di TPS 003 Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Rabu (27/11/24). (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Calon bupati Jepara nomor urut 02, Witiarso Utomo menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 003 Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Rabu (27/11/24). Wiwit tiba di TPS pada pukul 11.00 WIB, ditemani istri dan keluarganya, berjalan kaki dari kediamannya yang berjarak sekitar 100 meter.

Dalam perjalanannya, ia disambut antusias oleh masyarakat setempat dan menyapa warga yang menunggu kedatangannya. Wiwit mengaku senang bisa berpartisipasi dalam Pilkada serentak 2024, meskipun hanya bisa memilih calon gubernur dan wakil gubernur. Hal ini dikarenakan Wiwit dan istrinya masih terdaftar sebagai warga Kota Semarang, sehingga harus mengurus perpindahan pemilih ke Kabupaten Jepara.

“Alhamdulillah ikut berpartisipasi di Pilkada Jepara maupun Jateng. Meski hanya bisa milih gubernur dan wakilnya, tidak apa-apa. Ini bagian dari demokrasi,” jelasnya.

Setelah menggunakan hak suaranya, Wiwit memilih untuk menunggu hasil perolehan suara di kediamannya Donorojo, sebelum mendatangi posko kemenangan di Kelurahan Potroyudan, Kecamatan Jepara. “Kami menunggu hasilnya di sini, di rumah. Mudah-mudahan bisa baik, setelah itu ke posko,” ungkapnya.

Baca juga:  18 Siswa SD di Keling Jepara Diduga Alami Keracunan

Wiwit berharap pelaksanaan Pilkada di Jepara dapat berjalan lancar. Jika memperoleh kemenangan, pasangan calon nomor urut 02 akan melakukan sujud syukur.  “Kami sujud syukur kalau mendapat kemenangan,” tuturnya dengan penuh harapan.

Sementara itu, wakil bupati Jepara, M Ibnu Hajar (Gus Hajar), saat menyoblos di TPS 002 di Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, juga ditemani sang istri. Gus Hajar optimis, dengan dukungan masyarakat Jepara, ia yakin dapat meraih suara sebanyak 70 persen.

“Yakin dan optimis, dengan izin Allah dan dukungan dari masyarakat bisa menang di Pilkada kali ini,” ucapnya tegas.

Gus Hajar juga memberi pesan kepada masyarakat bahwa perbedaan pilihan adalah hal wajar. Sikap saling menghargai antara satu sama lain menjadi kunci kerukunan dalam kontestasi politik ini.

“Jangan sampai ada perpecahan. Dengan perbedaan, kita saling menghargai satu sama lain. Pemilihan kan hanya satu hari saja, setelah itu kita kembali bersama-sama membangun Jepara menjadi lebih baik,” harapnya.

Baca juga:  Amankan TPS di Jepara, Ratusan Personel Aparat Gabungan akan Diterjunkan

Sementara itu, calon Bupati Jepara nomor urut 01, Nuruddin Amin (Gus Nung), datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009, Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri pada pukul 08.20 WIB.

BUKTI NYOBLOS: Calon bupati Jepara nomor urut 01, Nuruddin Amin (Gus Nung) TPS 009 bersama istrinya di TPS 009, Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, Rabu (27/11/24). (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

Gus Nung datang bersama istrinya dengan mengenakan baju senada berwarna hijau tua. Gus Nung mengenakan baju adat Jawa lurik dengan blangkonnya, sementara istrinya mengenakan kebaya dengan kerudung putih.

“Tadi, memakai kostum yang sesuai dengan gambar yang ada di surat agar mendapat perhatian dari masyarakat,” terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa pilihan masyarakat akan menentukan pemilih yang baik di masa mendatang tanpa diganggu oleh praktik money politics. “Memberikan hak suara kita secara benar, tidak diganggu oleh money politics. Mengharapkan sesuai hati nurani, memilih pemimpin yang baik di masa yang akan datang,” tegasnya.

Sementara itu, wakil bupati Jepara nomor urut 01, Muchammad Iqbal Tosin, datang ke TPS dengan berjalan kaki didampingi istrinya dan tim sukses. Ia tiba pada pukul 11.00 WIB di TPS 003, Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara.

Baca juga:  Rutan Jepara Over Kapasitas

Iqbal mengungkapkan bahwa setelah melaksanakan berbagai tahapan kampanye, ia menyerahkan semua hasil dan keputusannya kepada Allah SWT. “Apapun keputusannya, kita pasrahkan semua kepada Allah. Apabila kita diamanahi oleh rakyat menjadi pemimpin daerah, kita laksanakan setulus hati,” ucap Iqbal dengan tenang.

Iqbal juga mengaku sempat terharu karena banyak informasi tentang money politics yang beredar. Sebelum pemilihan, pihaknya turun ke bawah untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahayanya money politics.

“Perasaan masyaAllah campur aduk, yang paling saya rasakan itu terharu. Kami sering turun untuk sosialisasi bahaya money politics,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa apapun hasil dari Pilkada Jepara 2024, pihaknya akan menerima dengan lapang dada. “Pilih sesuai hati nurani, karena tantangan ada di 5 tahun ke depan,” tutupnya. (oka/gih)