Kudus  

BPBD Kudus Pastikan Kesiapan Hadapi Banjir dan Longsor di Musim Hujan

SARPRAS: Kepala Seksi Logistik Dan Peralatan, Muhtar Setaji, tengah memperlihatkan sarana dan prasarana yang ada di BPBD Kudus, belum lama ini. (MUHAMMAD RAYHAN/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus memastikan kesiapan penuh menghadapi bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi saat musim hujan. Dengan dukungan peralatan lengkap dan penguatan Desa Tangguh Bencana (Destana), BPBD optimistis dapat merespons cepat setiap bencana.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Djunaedi mengungkapkan, pihaknya telah memiliki sejumlah peralatan untuk penanganan banjir. Peralatan tersebu dinilai cukup untuk menangani bencana di Kudus. Pihaknya sudah melakukan pengadaan seperti mobil pemadam kebakaran, mobil penanganan kedaruratan, mobil pickup.

“Kami punya mobil pumpset besar bantuan dari BNPB sejumlah satu unit.  Selain itu ada lima pompa kecil. Untuk pengungsian sudah disiapkan mobil dapur umum. Karpet sebanyak 50 unit. Tempat tidur pengungsi sekitar 90 unit, dan tenda pengungsi. Kami juga sudah ada mobil pemadam kebakaran, penanganan kedaruratan, dan mobil pickup” ujarnya.

Baca juga:  KPU Kudus Mulai Distribusikan Logistik Pilkada 2024

Untuk menghadapi potensi longsor, BPBD Kudus juga telah menyiapkan alat berat seperti loader yang bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus. Serta alat ringan seperti cangkul dan gerobak dorong.

“Kami juga punya drill untuk memecah batu jika ada yang menghalangi jalan. Semua peralatan ini kami cek dan pelihara secara rutin jadi kondisinya baik,” tambahnya.

Djunaedi menjelaskan, pihaknya juga telah membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana). Hal tersebut sebagai garda terdepan penanganan bencana di tingkat desa yang rawan dengan bencana.

Baca juga:  Peningkatan Gaji Guru Harus Diimbangi Disiplin dan Etos Kerja

“Destana ini kami prioritaskan di wilayah potensi bencana besar. Seperti Desa Rahtawu dan Menawan di Kecamatan Gebog. Serta sembilan desa di Kecamatan Dawe. Mereka akan menangani bencana awal. Jika kondisinya berat kami akan turun langsung,” jelasnya.

Selain itu, BPBD terus memantau kondisi cuaca terutama saat hujan intensitas tinggi. Destana berberan besar dalam pemantauan langsung di lapangan.

Dengan peralatan yang memadai dan upaya yang dilakukan seperti pembentukan Destana. BPBD Kudus menegaskan kesiapan menghadapi ancaman bencana di musim penghujan.

“Untuk peralatan kami siap. Upaya yang harus dilakukan juga sudah dipersiapkan. Jadi secara keseluruhan kami sudah siap,” tutupnya. (cr6/fat)