SEMARANG, Joglo Jateng – Transaksi berbasis kartu kredit dan ATM/debit cukup banyak karena kemudahannya. Namun, risiko keamanan juga turut meningkat seiring dengan tumbuhnya penggunaan teknologi ini.
Beberapa bahaya yang dapat muncul akibat penggunaan kartu ATM dan kartu kredit yang tidak hati-hati pun sangat banyak. Antara lain, Pencurian identitas (identity theft), penipuan, transaksi tidak sah (fraud), biaya tersembunyi, dan pemanfaatan data oleh perusahaan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral Indonesia telah menyampaikan sejumlah cara untuk melindungi konsumen yang. Dalam rilis resminya disampaikan, penting bagi pengguna untuk memahami cara aman dalam bertransaksi agar data pribadi dan finansial tetap terlindungi.
Pertama, konsumen atau nasabah diimbau untuk mengetahui hak-haknya. Antara lain mendapat informasi tentang tata cara penggunaan, fasilitas, manfaat, dan resiko serta jenis dan besaran biaya. Kemudian, mendapatkan kepastian keamanan transaksi pada kartu dan sistem, antara lain melalui PIN, teknologi chip pada kartu. Lalu, menerima fasilitas transaction alert untuk transaksi jumlah besar.
Kedua, konsumen atau nasabah juga harus memahami kewajibannya. Antara lain, menjaga keamanan transaksi dan menjaga kerahasiaan data/informasi rahasia kartu (PIN, CVV, dan nomor kartu. Kemudian nasabah bertanggungjawab menjaga keamanan transaksi dan membayar biaya tagihan, administrasi, dan lainnya secara tepat waktu. Lalu, mengadukan dan melakukan pemblokiran saat kartu hilang atau terjadi transaksi yang tidak sesuai.
Di samping itu, Bank Indonesia juga memberikan tips agar bertransaksi menggunakan layanan berbasis kartu kredit dan ATM/debit tetap aman. Di antaranya dengan menggunakan kombinasi PIN/password yang tidak mudah ditebak, dan melakukan perubahan PIN/password secara berkala. Kemudian, jangan mau diarahkan untuk memberikan data pribadi, PIN/password dank ode CVV kepada siapapun. Lalu tetap waspada saat melakukan transaksi di mesin ATM/EDC.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, nasabah dapat lebih aman dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit ATM dan debit. Keamanan finansial adalah tanggung jawab bersama, sehingga sangat penting untuk selalu waspada dan menjaga informasi pribadi dengan baik.
Salah satu pengguna, Rizki Alfath (26) mengaku telah menggunakan kartu ATM sejak tahun 2019 lalu. Selama pengunaanya Riski lebih nyaman bertrasaksi menggunalan kartu langsung timbang melalui aplikasi M-Banking dan aplikasi sejenis.
“Saya lebih nyaman langsung pakai kartu ya, soalnya saya trauma kalau lewat m-banking atau aplikasi perbankan begitu, banyak temen-temen uangnya kesedot tanpa diketahui,”katanya pada Joglo Jateng, Kamis (28/11/2024)
Meski di era kemajuan teknologi saat ini keamanan sudah dijamin oleh perbankan, Rizki lebih merasa aman jika menggunakan kartu karena hanya cukup menjaga kartu fisik dan mengingat PIN/password yang digunakannya tanpa takut resiko lain.
“Sampai sekarang belum pernah ganti (pin kartu ATM), tapi saya nggak pernah menggunakan tanggal lahir ya untuk pin, ini sebagai cara saya menjaga keamanan dari ATM saya juga. Ini jadi satu alasan saya lebih nyaman pakai kartu langsung,” ungkapnya.
Rizki juga mengaku tetap waspada pada saat menggunakan ATM baik saat mengambil uang tunai ataupun melakukan setoran uang. Sebab dirinya juga mengetahui bahwa banyak berbagai modus penipuan yang dilakukan sejumlah oknum, salah satunya adalah mengganjal mesin ATM.
Senada, Tifani Badi (28) yang merupakan pegawai swasta juga mengaku lebih nyaman dengan menggunakan kartu ATM langsun. Karena lebih mudah dan praktis. Menurutnya, dengan menggunakan kartu debit itu yang harus dikhawatir hanya pada saat lupa password dan pada saat dombet hilang. Selebihnya menggunakan kartu ATM sangatlah aman dan mudah.
“Lebih simpel dan mudah ya, susahnya cuma kalau lupas password aja sama kalau kita kehilangan dompet ya, ribet nguru berkas-berkasnya,” tegasnya. (luk/gih/adv)