JEPARA, Joglo Jateng – Kabupaten Jepara saat ini masih memiliki 24 desa wisata rintisan dari 184 desa yang tersebar di beberapa kecamatan. Dari jumlah tersebut, satu desa di antaranya telah menjadi desa wisata berkembang, yaitu Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji.
“Sebelum menjadi desa wisata berkembang. Pihak Disparbud mengajukan 4 desa, meliputi Desa Tegalsambi, Petekeyan, Troso, dan Plajan. Namun, yang disetujui baru Desa Plajan,” papar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Eko Udyyono pada Joglo Jateng, Kamis (28/11/24).
Eko menjelaskan, salah satu faktor ditetapkannya sebagai desa wisata berkembang, karena telah memiliki paket wisata. Seperti Desa Plajan, Kecamatan Paki Aji, terdapat Akar Seribu, Goa Sakti, hingga Gong Perdamaian Dunia.
“Kalau menjadi desa wisata berkembang, setidaknya sudah ada sarana penunjang, dan fasilitas terpenuhi,” paparnya.
Untuk merambah desa wisata berkembang, kata Eko, perlu peningkatan sumber daya masyarakat. Dengan itu, pihaknya akan melakukan pembinaan. Seperti, pelatihan, seminar, dan lainnya. Dengan harapan, desa wisata yang masih berstatus rintisan bisa berkembang. Masyarakat yang telah dibekali pengetahuan bisa koordinasi satu sama lain untuk menggerakkan wisata lokal di setempatnya.
Pihaknya juga menginformasikan, jika ingin menaikkan status desa rintisan menjadi desa wisata, maka pihak desa bisa mengajukannya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, setelah itu Pemkab mengajukan ke pemerintah provinsi.
“Silahkan untuk mendaftarkan diri. Tapi, harus memenuhi kriteria persyaratan. Jangan sampai sudah mengajukan, tapi wisatanya mangkrak,” ungkapnya.
Diketahui, Pemkab Jepara tengah berfokus mempersiapkan Desa Telukawur, Kecamatan Tahunan untuk naik status menjadi desa wisata berkembang. Selain itu, Disparbud Jepara juga berencana mengajukan desa lainnya yaitu, Desa Troso dan Tegalsambi, dengan harapan desa-desa tersebut juga memenuhi syarat untuk naik status. (oka/gih)