PATI, Joglo Jateng – Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, bernama Supriyanto meninggal dunia, Kamis (28/11/24) pagi. Lelaki berusia 44 itu meninggal usai melaksanakan bertugas.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati, Nugraheni Yuliadhistiani mengatakan, pihaknya telah mendatangi rumah almarhum. Ia menayangkan kronologi meninggalnya Supriyanto tersebut kepada keluarganya.
“Saya ngobrol sama istrinya. Tadi malam baik-baik saja,” kata Adhis, kepada wartawan lewat sambungan telepon WhatsApp, Kamis (28/11/24).
Berdasarkan keterangan yang diterima Adhis, Supriyanto bertugas sebagai Ketua KPPS hingga pukul 21.00. Setelah itu dia langsung pulang ke rumah kediamannya.
“Perhitungan suara jam 19.00 sudah selesai. Lalu beres-beres. Kemudian kotak suara digeser ke balai desa. Jam 21.00 sudah selesai. Pulang sampai rumah baik-baik saja,” terangnya.
Sesampainya di rumah, Supriyanto kemudian langsung tidur. Namun, waktu bangun tidur, dia mengaku sesak nafas.
Keluarganya pun berencana membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, ia meninggal sebelum dirawat di rumah sakit sekitar pukul 05.30.
“Tadi pagi subuh ngaku sesak nafas. Istrinya nawarin untuk dipijat. Tapi badannya tambah lemes. Terus mau dibawa ke RS. Lagi nunggu pinjam mobil, terus sambil menitipkan anaknya. Istrinya kembali tahu-tahu sudah tidak ada,” tuturnya.
Adhis menyebut Supriyanto meninggal bukan karena kelelahan menjalankan tugas sebagai Ketua KPPS. Namun ia menduga Supriyanto meninggal karena serangan jantung.
“Meninggal sudah kelar bertugas. Enggak ada riwayat penyakit. Kolesterol juga baik saat daftar KPPS. Tekanan darah juga baik. Dugaan meninggal karena serangan jantung,” sebut Adhis.
Ia menyampaikan bahwa Supriyanto pada Pemilu 2024 lalu juga menjadi anggota KPPS setempat. Waktu itu disebut tidak ada gangguan kesehatan setelah bertugas.
“Kalau di bidang faktor kelelahan, kalau dibandingkan sebelumnya dia baik-baik saja. Dia kemarin (Pemilu) juga menjadi petugas KPPS. Ini (Pilkada) lebih ringan. Isya sudah selesai. Pemilu lebih berat sampai subuh,” ungkap dia.
KPU Pati pun berencana bakal memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Namun, saat ini masih proses pengajuan. (lut/fat)