PEMALANG, Joglo Jateng – Tumpukan sampah masih memenuhi wilayah kota di Kabupaten Pemalang beberapa pekan ini jadi keluhan masyarakat. Sebab sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang telah menjanjikan permasalahan sampah di perkotaan bisa tuntas dengan dibangunnya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Surajaya. Namun hingga kini masih tetap bermasalah.
Slamet (42) warga Kelurahan Kebondalem yang sering melintasi TPS Kebondalem mengungkapkan keluhannya atas puluhan ton sampah yang menggunung hingga menutupi badan jalan. Dirinya menanyakan mengapa pemerintah masih kesulitan menangani sampah, padahal belum lama ini, Pemkab telah meresmikan TPST Surajaya yang digadang-gadang bisa mengolah lebih dari 40-50 ton sampah di wilayah kota.
“Ya kita tanyakan fungsi TPST Surajaya sudah dibangun mengapa masih banyak sampah yang menumpuk. Terutama di TPS Kebondalem atau Pelutan, seminggu ada diambil besoknya numpuk lagi,” ujarnya, belum lama ini.
Keluhan ini juga dituturkan oleh Tasir (45) selaku petugas sampah di lingkungan warga. Dirinya mengaku kesulitan saat membuang sampah ke TPS Kebondalem yang sering menumpuk. Jika tidak dibuang, masyarakat di sekitar akan mengeluh kepada dirinya namun, kondisi TPS tidak memungkinkan untuk menampung sampah.
Akhirnya, Tasir dan sejumlah petugas, membuang sampah ke jalanan ketika di dalam TPS tidak mampu menampung sampah. “Ya gimana lagi, kalau tidak dibuang warga protes ke kita. Jadi ya tetap dibuang kalau di dalam penuh akhirnya di depan,” terangnya.
Hal yang sama juga terjadi di beberapa tempat, dari TPS di Desa Pagaran, pinggir jalan di sekitar Taman Terminal Pemalang, hingga pinggiran jalan Pantai Widuri Pemalang. Hampir seluruh wilayah perkotaan di Kecamatan Pemalang dan Taman terdapat penumpukan sampah, yang terjadi di setiap pekannya.
Sebelumnya, Kepala DLH Pemalang Wiji Mulyati selaku Kepala DLH Pemalang mengungkapkan dengan total produksi sampah di Pemalang sekitar 500-600 ton per hari, pihaknya telah bersinergi bersama pemerintah desa (pemdes) agar membuat inovasi pengolahan sampah di setiap wilayah mereka. Hal itu dilakukan agar pengolahan dapat dilakukan secara menyeluruh, sehingga program pemerintah pusat tentang penghapusan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di seluruh Indonesia bisa direalisasikan oleh Kabupaten Pemalang.
“Kita usahakan semua sampah yang ada dimasyarakat bisa diolah dan bahkan dijadikan penghasilan untuk daerah. Dan harapannya masyarakat juga ikut sadar bareng-bareng memilah memilih sampah,” ujarnya. (fan/abd)