Kudus  

MI Darul Ulum 02 Deklarasi Stop Bullying Melalui Film Titik Balik

PENJELASAN: Siswa kelas 5 meyerukan “Stop Bullying” di atas panggung. Dalam bagian Festival Literasi dan Numerasi, dan Gelar Karya P5 MI Darul Ulum 02, Ngembalrejo, Kudus, belum lama ini. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng– Siwa MI Darul Ulum 02 Ngembalrejo Kudus, berkolaborasi dengan guru, menyerukan deklarasi Stop Bullying. Kegiatan itu dikemas melalui literasi digital pembuatan dan pemutaran film berjudul “Titik Balik”, belum lama ini.

Pemutaran film ini, berlangsung di Bioskop Mini MI Darul Ulum 02 (MIDUA)  Ngembalrejo. Pemutaran film nerupakan bagian dari Festival Literasi dan Numerasi (FLN) sekaligus Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bekerjasama dengan Pusat Belajar Guru (PBG) dan perusahaan swasta sebagai bakti terhadap pendidikan.

Baca juga:  Proyek Sentra Industri Tembakau Jekulo Terhenti, Rekanan Dikenai Sanksi

Kepala MI Darul Ulum 02, Noor Munanjah mengungkapkan, pendekatan melalui film dipilih karena lebih mudah dipahami oleh siswa. Melalui visual, anak-anak dapat lebih memahami apa itu bullying, cara menghadapinya, dan bagaimana mencari bantuan.

Selain ditujukan kepada siswa, film ini juga menjadi pesan penting bagi orang tua. Bagaimana mereka memahami sekaligus mencari solusi terbijak ketika anak menjadi korban bullying.

“Selama ini, sasaran salah hanya guru ketika anak menjadi korban bullying. Padahal, perlu adanya kerja sama antara guru dan keluarga,” terangya.

Usai pemutaran film, siswa kelas 5 mengadakan deklarasi di atas panggung dengan membawa spanduk bertuliskan Stop Bullying. Mereka menyampaikan orasi singkat untuk menyerukan pentingnya menghentikan segala bentuk perundungan.

Baca juga:  Disdikpora Kudus Tunggu Koordinasi Terkait Program Makan Bergizi Gratis

Munanjah juga menegaskan, komitmen MI Darul Ulum 02 dalam memberikan pendidikan secara menyeluruh bagi siswa. Termasuk penguatan nilai-nilai moral melalui program tahfidz dan literasi digital.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi. Tetapi juga sebagai bentuk kampanye untuk menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas bullying. Langkah ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain, utamanya bagi sekolah sesama binaan PBG Kudus. (cr8/fat)