Disdik Kota Semarang Beri Ruang Berekspresi melalui Gebyar PAUD

KREATIF: Salah satu peserta fashion show sekaligus guru dari KB-TK Abnaul Musthofa Pudak Payung, Ita Sofiah (35) bersama siswanya saat tampil fashion show dalam ajang Gebyar PAUD di Halaman SDN Sendangmulyo 04, Tembalang, Selasa (3/12/24). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang memberikan ruang berekspresi bagi anak dan guru PAUD se-Kota Semarang melalui ajang kreativitas Gebyar PAUD di Halaman SDN Sendangmulyo, Tembalang. Adapun beberapa perlombaan yang diadakan, antara lain fashion show, dalang cilik, tarian, dan masih banyak lagi.

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, kegiatan ini merupakan event tahunan yang diadakan untuk memberikan penghargaan pada lomba-lomba yang telah diadakan oleh Disdik. Selain itu, pihaknya juga ingin memberikan motivasi dan inspirasi untuk para guru PAUD, orang tua, dan masyarakat di Kota Semarang, agar mereka serius memberikan akses anak-anak yang berupa 4-5 tahun untuk menempuh pendidikan PAUD.

Baca juga:  Pemprov Jateng Terima 2 Truk Hibah untuk Jadi Kendaraan Pengendali Inflasi

“Jadi umur segitu mereka dibiarkan untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga nanti terlihat talent-nya apa saja yang kemudian kita dorong. Seperti anak-anak PAUD ketika kita berikan berbagai alat permainan, dan dia ambil alat masak. Mungkin passion-nya dia jadi chef (juru masak),” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Selasa (3/12/24).

Lebih lanjut, ia menerangkan, anak-anak PAUD juga diajarkan soal pendidikan karakter. Menurutnya, hal ini merupakan kesempatan untuk memberikan edukasi tersebut sebelum anak-anak mencapai di usia emas yaitu 6 tahun.

“Saya berharap betul anak-anak di Kota Semarang yang usia 4-5 tahun menempuh pendidikan PAUD. Karena saya khawatir di lapangan itu anak-anak kita yang kurang mampu tidak (menempuh pendidikan) PAUD. Jadi langsung (naik kelas) SD padahal PAUD itu penting sebagai pondasi,” jelasnya.

Baca juga:  KLH Akui Penegakan Hukum Pengolahan Sampah Lemah

Maka dari itu, dirinya mendorong kepada stakeholder untuk ikutserta membantu anak-anak kurang mampu yang berusia 4-5 tahun untuk menempuh pendidikan PAUD. Tak hanya itu, dirinya juga berharap kepada guru-guru PAUD untuk menjalankan misi sosial yang sama.

Sementara itu, Salah satu peserta fashion show sekaligus guru dari KB-TK Abnaul Musthofa Pudak Payung, Ita Sofiah (35) mengaku cukup senang karena berkesempatan untuk tampil fashion show bersama siswanya di acara Gebyar PAUD ini. Uniknya, dirinya merancang busana daur ulang itu selama kurang lebih 1,5 bulan yang dibantu oleh enam orang dari komite sekolah.

Baca juga:  Disnaker Sepakati UMK Kota Semarang 2025 Jadi Rp 3.454.000

“Inspirasinya kami angkat tema Jawa Tengah tapi versi tradisional dan modern. Persiapannya lumayan, apalagi kita pakai bahan daur ulang berupa plastik dan kain yang tidak terpakai. 2 bungkus plastik sampah besar,” katanya. (int/gih)