KUDUS, Joglo Jateng– Pengembangan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kabupaten Kudus belum maksimal. Beragam kendala menjadi alasannya.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Mokhammad Nasiban menyatakan, kendala terbesar dalam pengembangan Kampung KB yaitu terkait anggaran. Baik anggaran dari pusat, maupun dari desa sendiri.
“Kami coba sounding ke DPRD terkait anggaran khusus untuk pengembangan kampung KB. Tapi sampai Desember ini belum ada kebijakan. Apalagi BKKN sekarang jadi kementerian baru. Sehingga ini juga menjadi kajian ulang bagi pemerintah tentunya,” jelasnya.
Pihaknya, beberapa kali berkoordinasi dengan lintas sektor. Terutama Pemerintah Desa (Pemdes) di masing-masing desa yang ada di Kudus. Agar mereka menyatukan visi dan misi mensejahterakan masyarakat dengan membuka desa sebagai kampung KB. Akan tetapi, hasilnya masih nihil.
“Per November kemarin, dari 132 desa yang ada di Kudus, terdapat 78 kampung KB yang terbentuk. Namun SK Bupati yang turun baru 55 kampung. Targetnya 100 persen di akhir bulan ini,” ujarnya,
Ia melanjutkan, pihaknya mengadakan sosialisasi atau penyuluhan, banyak kades atau lurah yang diwakilkan oleh perangkatnya. Sehingga bisa tidak optimal hasil komunikasi yang kami bangun, ketika di forum atau bahkan sampai pada masyarakat.
Kendala lain, sampai saat ini antusias dari masyarakat sendiri mengenai pengembangan Kampung KB dinilai olehnya masih minim. Meski banyak kendala, Nasiban menegaskan, pihaknya akan tetap memaksimalkan anggaran yang telah dibuat pada 2024.
Ia bersama tim akan melakukan advokasi atau pendampingan. Utamanya diperuntukkan kepada desa-desa yang belum tersentuh dengan program tersebut.
Ia berharap, di tahun mendatang, ada anggaran khusus dari pemerintah pusat untuk melakukan advokasi mendalam kepada desa-desa. Agar bersama berkontribusi mengembangkan kampung KB.
“Kami harap ada anggaran kaji banding ke desa percontohan. Agar ini memacu masyarakat untuk membangun dan mengembangankan desanya. Tujuannya tentu kesejahteraan dan perekonomian semakin meningkat,” tandasnya. (cr8/fat)