KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 53 peserta pembimbing haji dan umrah di bawah naungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus berhasil lolos sertifikasi pembimbing haji dan umrah. Kegiatan ini bekerja sama dengan Direktur Jenderal (Dirjen) PHU Kementerian Agama (Kemenag) RI yang dilaksanakan pada 29 November hingga 6 Desember 2024.
Ketua panitia sekaligus asesor sertifikasi pembimbing haji umrah, Ahmad Shofi Muhyiddin mengatakan, tujuannya untuk menyukseskan program dari Kemenag khususnya terkait dengan bidang haji dan umrah.
“Kami berharap bisa mencetak pembimbing haji dan umrah serta petugas yang berintegritas. Ini diperlukan agar dapat menjadi pemimpin profesional dengan dilaksanakannya Pendidikan dan Latihan (Diklat),” ujarnya, Jumat (6/12).
Shofi menambahkan, jumlah peserta yang mendaftar ada 63, tetapi karena adanya syarat usia yang tidak terpenuhi, sehingga hanya 53 orang diloloskan. Selain itu, sejumlah peserta terpaksa ditolak dengan alasan belum pernah melaksanakan haji ataupun umrah.
“Ada beberapa peserta yang kami pulangkan dengan sangat terpaksa. Sebab ketika diwawancara ternyata belum pernah melaksanakan haji maupun umrah, padahal itu adalah syarat mutlak,” jelasnya.
Sementara itu, kegiatan ini diikuti oleh beberapa kalangan, mulai profesor maupun doktor di universitas ternama. Ada dari Unida, Gontor, hingga UIN Salatiga, serta sebagian besar pegawai Kemenag dan pimpinan pondok pesantren.
“Alhamdulillah, dari perdebatan yang alot dengan asesor, ada 2 peserta yang akhirnya diloloskan. Harusnya berat karena peserta tersebut tidak mengikuti kegiatan dalam satu hari. Kami meminta untuk mengulang dengan memberikan tugas agar dapat memenuhi nilai,” ungkapnya.(cr9/sam)
