Pati  

Budidaya Kelapa Kopyor Pati Diharapkan Jadi Rujukan

BERSEMANGAT: Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko saat melakukan penanaman kelapa kopyor di Kebun kantor Kecamatan Tlogowungu, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pertanian (Dispertan) setempat terus mengembangkan budidaya kelapa kopyor di daerahnya. Upaya pengembangan ini dilakukan dengan penanaman tunas kelapa kopyor di Kebun kantor Kecamatan Tlogowungu.

Tempat penanaman itu merupakan kebun percobaan Dispertan Pati. Langkah ini merupakan upaya konkrit untuk menjadikan daerah berjuluk Bumi Mina Tani ini sebagai sentra produksi kelapa kopyor berkualitas tinggi.

“Saya pikir ini langkah yang sangat baik. Dengan semakin banyaknya tanaman kelapa kopyor di Pati, maka secara otomatis nama Pati akan semakin identik dengan kelapa kopyor,” kata Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko.

Baca juga:  Angka Dispensasi Kawin di Pati Capai 320 Kasus pada 2024

Sujarwanto menjelaskan bahwa dalam pengembangan ini menggunakan metode kultur embrio. Metode ini memungkinkan menghasilkan bibit kelapa kopyor dalam jumlah yang lebih banyak dan berkualitas seragam.

Ia pun optimis Kabupaten Pati akan menjadi rujukan bagi daerah lain yang ingin mengembangkan budidaya kelapa kopyor. Menurutnya, kualitas kelapa kopyor dari Pati tak perlu diragukan lagi.

“Wilayah lain yang ingin punya produksi kopyor tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Pati untuk mendapatkan bibit unggul. Kami jamin kualitasnya bagus dan tidak berubah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dispertan Pati Nikentri Meiningrum mengungkapkan bahwa pada tahap awal ini, sebanyak 75 pohon kelapa kopyor telah ditanam. Ke depannya, pihaknya akan terus menambah jumlah tanaman secara bertahap.

Baca juga:  Tunjangan Kecil, Guru PAUD Ngeluh ke Dewan

Dengan pengembangan tanaman kelapa kopyor di Pati, Niken berharap dapat memberikan dampak positif khususnya dalam sektor perekonomian masyarakat di Kabupaten Pati. Menurutnya, penanaman perdana kelapa kopyor Tlogowungu ini, dapat menjadi awal baru bagi Kabupaten Pati dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Selain meningkatkan pendapatan petani, juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai ekspor daerah,” tuturnya. (lut/fat)