Jepara  

Cuaca Buruk, Aktivitas Nelayan di Jepara Berhenti

LIBUR: Para nelayan saat menyandarkan kapal mereka akibat cuaca buruk, di Jobokuto, Kecamatan Jepara, Minggu (8/12/24). (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Ratusan nelayan di Kabupaten Jepara terpaksa menghentikan aktivitas melaut akibat mulainya musim angin baratan dan cuaca buruk. Dari pantauan di Pelabuhan Kartini, banyak kapal nelayan masih bersandar, sementara ombak di sekitar pelabuhan cukup besar.

Salah satu nelayan, Farid, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang buruk memaksa dirinya bersama nelayan lainnya untuk tidak melaut. “Memang cuaca buruk, sehingga terpaksa tidak bisa melaut,” ujarnya saat ditemui, Minggu (8/12/24).

Farid memperkirakan, cuaca buruk ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan, mulai dari bulan Desember, Januari, hingga Februari yang merupakan puncak musim hujan. Dalam situasi ini, ia memilih untuk mencari ikan di pinggiran dengan cara menjaring, sembari merawat kapalnya.

Baca juga:  Mayat Perempuan Ditemukan di Tumpukan Sampah Pantai Desa Bulu

“Ini kan mulai memasuki penghujan, karena akhir tahun mungkin ya. Sambil menunggu cuaca membaik, kami menjaring ikan yang dekat,” terangnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Nelayan Tubanan Bayuran, Kecamatan Kembang, Muhamad Zaini mengatakan bahwa hampir semua nelayan di Tubanan terpaksa menganggur. Banyak nelayan yang saat ini hanya membersihkan kapal mereka karena terendam air hujan.

“Memang saat ini nelayan nganggur karena tidak bisa melaut akibat cuaca buruk dan angin baratan,” katanya.

Zaini berharap, dengan kondisi nelayan yang tidak bisa melaut, terdapat bantuan dari pemerintah daerah untuk membantu para nelayan selama masa cuaca buruk. “Setiap tahun sekali pasti nelayan tidak bisa melaut. Seharusnya Pemerintah daerah memberikan bantuan atau solusi agar nelayan bisa terbantu,” pesannya.

Baca juga:  Peringati Hari Ibu ke-96, Polres Jepara Gelar Upacara Bendera

Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Diyar Susanto menjelaskan bahwa Pemkab Jepara telah menyiapkan beras paceklik. Beras tersebut nantinya, akan diberikan kepada para nelayan yang membutuhkan.

“Kini sudah ada beras cadangan pemerintah. Di simpan di gudang penyimpanan sebanyak 66 ton beras. Nanti, untuk nelayan sekitar 40 an ton. Tapi, ini masih menunggu data terbaru dari Dinas Perikanan dan Kelautan,” ungkapnya.

Sebagaimana mekanisme pada tahun lalu, pencairan bantuan beras paceklik bagi nelayan harus mengajukan proposal terlebih dahulu kepada pemerintah. “Barang sudah ready, tinggal nanti kita koordinasikan dengan dinas perikanan,” tutupnya. (oka/gih)