PATI, Joglo Jateng – Produksi tembakau di Kabupaten Pati terus mengalami peningkatan. Bahkan produksinya pada tahun ini bisa mencapai 1,5 hingga 2 ton tembakau kering per hektare.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum menyambut positif perkembangan produksi tembakau di daerahnya itu. Mengingat, harga jual tanaman ini dinilai cukup tinggi.
“Dengan harga tembakau kering berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp 42 ribu per kilogram, sesuai kualitasnya, ini menjadi potensi yang menjanjikan bagi para petani,” kata dia.
Peningkatan produksi ini juga dibarengi dengan luas lahan tembakau di Bumi Mina Tani yang meningkatkan tajam di banding tahun sebelumnya. Totalnya yakni mencapai 856 hektare.
“Potensi tembakau di Kabupaten Pati terus meningkat. Bahkan pada 2024 ini meningkat lebih dari 200 persen dibandingkan tahun lalu, dari 376 hektare menjadi 856 hektare,” jelas Niken.
Ia menyebut, Kecamatan Jaken menjadi penyumbang tembakau yang paling besar di Kabupaten Pati. Dengan luasan lahan ratusan hektar yang ditanami tembakau.
“Jaken memiliki sekitar 500 hektare lahan tembakau dari total 856 hektare di Kabupaten Pati. Dengan Desa Kebonturi mencapai hampir 100 hektare,” terangnya.
Meningkatnya jumlah produksi ini, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko, pun menyerahkan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) kepada para petani tembakau di Desa Kebonturi, Kecamatan Jaken, belum lama ini. Bantuan itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2024.
Sujarwanto menyampaikan apresiasi kepada para petani tembakau yang berperan penting dalam mendukung perekonomian daerah. Menurutnya, bantuan sarpras ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk terus mendukung sektor pertanian. Khususnya tembakau yang telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama masyarakat Pati.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ucapkan selamat karena dari APBD Kabupaten Pati yang sumbernya dari dana cukai rokok, telah kembali ke panjenengan dalam bentuk alat-alat yang dibutuhkan. Bantuan ini akan disalurkan hingga satu minggu ke depan, baik melalui Dinas Pertanian maupun langsung ke kecamatan atau rumah masing-masing,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sehingga mereka bisa bersaing di tengah perkembangan industri tembakau.
“Bantuan peralatan, jalan usaha tani, dan program lainnya diberikan agar petani lebih sejahtera. Bantuan ini juga bisa dikreasikan sehingga petani tembakau memiliki pilihan sebagai petani yang lain. Harapannya, petani tembakau kita mampu memiliki daya saing yang lebih baik,” tambahnya. (lut/fat)